Manajer SFC Sebut Keputusan BOPI Abu-Abu

Manajer laskar wong kito Robert Heri menilai apa yang diputuskan oleh BOPI tersebut menunjukkan ketidaktegasan serta inkonsistensi terhadap apa yang

Dok. PT Liga Indonesia
Logo Indonesia Super League (ISL) 2015. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Keluarnya keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang menyatakan bahwa pelaksanaan kompetisi Indonesian Super League (ISL) 2015 tetap digelar pada 4 April nanti namun hanya diikuti oleh 16 klub mendapat respon negatif dari manajemen Sriwijaya FC.

Manajer laskar wong kito Robert Heri menilai apa yang diputuskan oleh BOPI tersebut menunjukkan ketidaktegasan serta inkonsistensi terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini.

“Kami menyoroti adanya 5 klub yang dinyatakan boleh mengikuti ISL namun dengan persyaratan bahwa bila hingga putaran pertama selesai mereka tidak mampu melengkapi administrasi maka dikeluarkan, rasanya itu adalah sebuah keputusan yang menggelikan sekaligus sangat berpotensi menganggu jalannya ISL itu sendiri,” keluh Kepala Dinas Pertambangand dan Energi Provinsi Sumsel ini saat dikonfirmasi Rabu (1/4) siang.

Menurutnya, dengan adanya keputusan tersebut menunjukkan ketidaktegasan BOPI dalam menyelesaikan permasalahan sepakbola di tanah air.

“Mereka dengan tegas melarang Persebaya dan Arema Cronus untuk ikut ISL, tapi di sisi lain tetap memperbolehkan 5 klub bermain dengan sejumlah persyaratan. Seharusnya jika satu klub diberi kesempatan maka seluruhnya juga dapat hak yang sama, ini terkesan tidak adli dan justru akan menimbulkan polemik baru nanti,” tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved