Di Sini Seikat Daun Selada Berharga Rp 190 Ribu dan Kembang Kol Rp150 ribu
Tujuannya, membudidayakan sayur dan buah untuk kebutuhan setempat.
Para kuli ini dilarang membuka perkebunan dalam skala yang besar. Akibatnya, mereka mengembangkan model perkebunan secara tersembunyi, dengan lahan yang kecil.
Menurut sejarawan John Hunt, kuli-kuli tambang itu umumnya bertahan dengan bantuan beras dan ikan kering dari perusahaan. Mereka tidak mendapatkan sayur dan buah.
"Akibatnya, banyak yang terserang beri-beri, dan tragedi paling buruk terjadi tahun 1904 dan 1905," jelasnya.
Tahun 1980an, sebuah peternakan babi diujicobakan di sana. Namun menghadapi masalah karena dibangun di sebelah pekuburan Islam.
"Mereka telah menanam ribuan dolar namun begitu warga keturunan Melayu menyadari apa yang terjadi, semuanya lalu terhenti," kata Hunt.
Meskipun demikian, Mark Bennett dari perkebunan Hidden Garden Farms, menyatakan jika perkebunan ini berhasil, maka pasokan sayur dan buah akan terjamin.
Bennett yang tumbuh di pulau itu mengatakan perkebunannya akan mulai dibangun bulan ini.