Makanan Manis Bikin Sakit Gigi
Dan untuk anak balita, sebaiknya diberikan susu berupa asi dari ibunya langsung, jangan susu formula.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sakit gigi amatlah menyiksa rasanya , apa-apa jadi serba salah. Sakit gigi ini bisa terjadi karena beberapa sebab salahs satunya karena gigi yang berlubang.
Menurut Drg. Billy Sujatmiko,SpKG, Spesialis konservasi gigi di rumah sakit Muhammad Husin, Jumat (23/1) mengatakan penyebab sakit gigi dikarenakan oleh gigi yang berlubang bisa dikarenakan oleh beberapa faktor. “Awalnya gigi seorang itu sehat, dikarenakan oleh pola makan (suka makan yang manis) , terus juga akibat dari keadaan gigi yang posisi giginya agak kebelakang, dan pembersihan gigi yang kurang teratur semua itu bisa menyebabkan terjadinya gigi berlubang,” ujarnya
Lanjut ia, selain itu adanya kuman yang berada di gigi , juga dapat memicu terjadinya gigi berlubang. “Kuman yang ada pada gigi merupakan hal yang paling bisa mengakibatkan proses terjadinya gigi berlubang lalu menyebabkan sakit gigi,” paparnya
Dia menjelaskan. Faktor lain juga dapat terjadi pada seseorang yang memiliki kerentanan pada tubuhnya. “Seseorang yang memiliki kelainan fisik, misalnya mengidap diabetes melitus ataupun sedang menjalani kemoterapi bisa dengan mudah mengalami gigi berlubang, hal ini dikarenakan kadar ludah yang dihasilkan itu berkurang,” jawabnya
Ia mengatakan proses terjadinya gigi berlubang dikarenakan adanya sisa kotoran atau plak yang terdapat pada gigi seseorang. Pola makanan yang terjadi secara terus menerus membuat plak yang berada pada permukaan gigi akan terkena asam dari makan yan dimakan. “Asam yang mengenai Plak pada permukaana gigi, menyebabkan plak tersebut akan melarutkan permukaan gigi, dimana awalnya hanya sedikit, lalu menjadi besar dan berlubang,” ucapnya
Ia menceritakan, waktu terjadinya proses gigi berlubang ini tidak terjadi dalam waktu yang singkat, melainkan butuh beberapa bulan dulu baru bisa menjadi berlubang. “Proses menjadi gigi berlubang, tidak hanya dalam satu atau dua bulan, tapi setidaknya butuh waktu enam bulan baru bisa berlubang giginya, oleh karena itu dokter menganjurkan untuk melakukan kontrol gigi setiap enam bulan” katanya
Awalnya memang ketika gigi berlubang, orang yang mengalaminya tidak akan merasakan sakit apapun, tetapi ketika lama kelamaan gigi yang berlubang tersebut semakin besar dan sudah terkena saraf pada gigi barulah sakit yang amat sakit baru dirasakan penderita. “Bila lubang gigi sudah mengenai bagian saraf yang dinamakan rongga pulpa, dimana terdapat pembuluh darah dan saraf hinga menyebabkan rasa sakit yang berdenyut hingga menyebabkan peradangan,” terangnya
Ia mengatakan, pada kondisi pasien yang mengalami sakit gigi yang amat sakit, biasanya penderita akan diberikan dua solusi , yaitu dengan melakukan perawatan saluran akar ataupu dilakukan pencabutan. “Pengobatan yang dilakukan apabila sudah mengalami hal sakit yang berdenyut maka dicabut , tetapi apabila hanya mengalami rasa ngilu cukup dilakukan penambalan,” paparnya
Dia mengatakan untuk pengobatan dan penanganan gigi sendiri ini sebaiknya tidak dilakukan pengobatan sendiri , melainkan harus kedokter gigi agar lebih tepat dan cepat diatasi. ”Pengobatan gigi ini sebenarnya tidak cukup dilakukan hanya dengan makan obat pereda sakit gigi sendiri, yang mana efeknya hanya sementara dan sakit nya akan kembali lagi, sebaiknya diperiksa langsung ke dokter gigi, biar cepat sembuh dan mengurangi rasa sakitnya,” tuturnya
Selain itu untuk menjaga agar gigi tidak berlubang hendaknya menghindari beberapa makanan yang dapat menyebabkan faktor terjadinya gigi berlubang ataupun yang tidak bagus buat gigi. “Hindari makanan yang berkadar gula tinggi dan lengket seperti permen , karena hal ini dapat menyebabkan terjadinya proses gigi berlubang menjadi cepat terjadi,” cetusnya.
Dan untuk anak balita, sebaiknya diberikan susu berupa asi dari ibunya langsung, jangan susu formula. “Penggunan susu formula yang diminum bayi menggunakan botol susu akan membuat kerusakan gigi pada bayi, ini disebabkan karena pada botol susu terdapat sisa pada sedotan yang mengandung sukrosa sehingga dapat menyebabkan giginya rusak, apabila tetap ingin dipakai botol, sebaiknya selalu dibersihkan,” pungkasnya. (Mochamad Krisnariansyah)