Calon Kapolri Tersangka
Budi Gunawan Punya Kos Elite yang Misterius Bertarif Rp 2,5 Juta per Bulan
Pak RT kesulitan mendata. Kos-kosan itu tertutup tidak terbuka
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Selama bertahun-tahun kos-kosan elit yang terletak di Jalan Duren Tiga Selatan, Nomor 17 A, Pancoran, Jakarta Selatan dikenal misterius lantaran tak jelas siapa pemilik asli rumah itu.
"Memang rumah itu misterius. Pak RT kesulitan mendata. Kos-kosan itu tertutup tidak terbuka," kata Ketua RT 008 Machfud (67) saat ditemui Tribunnews.com di kediamannya, Rabu (21/1/2015).
Menurutnya, instruksi dari kelurahannya bahwa setiap tamu harus wajib melapor 1x24 jam. Namun para penghuni kosan
tak ada yang memberikan datanya.
"Pak RT tidak pernah mendapat laporan," ucapnya.
Ia menyebutkan, sebelumnya, sekitar kurang lebih 10 tahun lalu, tempat itu hanyalah sebuah perumahan warga biasa yaitu pemilik rumah bernama Hakim. Namun, setelah pemilik berikutnya, direhab menjadi tempat penginapan yaitu kos-kosan.
"Kata orang-orang, kosan itu milik Budi Gunawan. Tapi saya tidak bisa memastikan (kos-kosan) itu punya Pak Budi Gunawan," katanya.
Machfud mengungkapkan, hingga saat ini, dia belum pernah bertemu langsung dengan calon kapolri itu.
Penelusuran Tribunnews.com di lokasi, rumah kos berlantai dua bercat putih itu memiliki 10 kamar tidur. Harga sewa sebesar Rp 2,5 juta per bulan. Sementara untuk penyewaan harian seharga Rp 250 ribu. Fasilitas yang disediakan, satu kamar tidur spring bed lengkap dengan bantal, lemari kayu, kamar mandi, dan AC. Sebagian besar kamar itu telah diisi oleh penghuninya. Hanya tersisa dua kamar yang masih kosong.
Setiap hari kos-kosan itu kerap dijaga empat orang yang terdiri satu sekuriti dan tiga office boy (OB). Informasi yang dihimpun, Budi Gunawan pernah membuat rekening dengan alamat rumah itu. Disinyalir staf Budi Gunawan yang bernama Lie Tiara pernah tinggal di kos-kosan itu.
Sementara Rizal sang penjaga kos itu mengatakan, bahwa Budi Gunawan tak pernah datang di tempat tersebut.
"Sudah ganti orang, pemiliknya Dewantoro, orang Bintaro," katanya.