Rupiah Disebut Sampah, JK Tidak Terima

Wakil Presiden Jusuf Kalla naik pitam ketika mendengar situs The Richest yang mengatakan Rupiah sebagai mata uang sampah.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla naik pitam ketika mendengar situs The Richest yang mengatakan Rupiah sebagai mata uang sampah.

Menurut Kalla, anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih lebih baik dibandingkan dengan melemahnya mata uang negara lain. Ia juga meminta wartawan mengulangi pertanyaan soal rupiah tersebut.

"Ulangi lagi," ujar JK seolah memastikan penyebutan kata sampah.

Setelah diulangi pertanyaan yang sama, JK pun menjawab dengan memperingatkan wartawan untuk tidak menyebut rupiah dengan istilah sampah.

"Jangan kau sebut begitu tentang rupiah," ujarnya, Selasa (16/12/2014).

Situs The Richest menyebut rupiah sebagai salah satu mata uang yang paling terdampak dengan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah berada di posisi keempat setelah dobra, Sao Tome, dong, Vietnam, dan ryal, Iran.

Wakil Presiden mengatakan nilai tukar rupiah yang hari ini menyentuh Rp 12.900 per dolar AS, jika dibandingkan dengan awal tahun 2014 penurunannya hanya 4 persen.

Sedangkan banyak negara lain yang penurunan nilai tukar mata uangnya lebih parah, seperti yen, Jepang dan ringgit, Malaysia.

"Saya ingin katakan kepada anda, rupiah jauh lebih kecil pelemahannya dibanding yen, dibanding ringgit. Jadi kita lebih baik dari pada mereka," ujarnya.

"Jangan bilang sampah anda punya negeri," kata JK dengan nada tegas.

Saat ditanya strategi apakah yang akan diambil pemerintah untuk mengantisipasi rupiah yang terus menurun, JK menjawab, "Iya lagi wacana, tapi jangan bilang sampah rupiah ya,"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved