Siswi SMP Lumpuh Karena Dituduh Cabe-cabean dan Dikeluarkan Sekolah
Seorang siswi SMP di Rumbai, WA mengalami kelumpuhan akibat stres karena tindakan sekolah yang memecatnya. Ironisnya, pihak sekolah menuding
TRIBUNSUMSEL.COM, PEKANBARU - Seorang siswi SMP di Rumbai, WA mengalami kelumpuhan akibat stres karena tindakan sekolah yang memecatnya. Ironisnya, pihak sekolah menuding kalau WA terlibat dalam prostitusi di bawah umur atau yang dikenal dengan bahasa gaul "cabe-cabean'.
Supriyadi, ayah WA menyatakan, anaknya dikeluarkan dari sekolah karena dituding sebagai gadis yang kerap berbuat tak senonoh.
"Anak saya dituduh cabe-cabean," ungkapnya, Minggu (9/11/2014).
Tanpa ada klarifikasi, WA justru langsung diberhentikan dari sekolah. Pemberhentian WA ini bahkan tidak diawali dengan melayangkan surat peringatan atau memanggil orangtua WA.
Pihak keluarga sebenarnya telah mempertanyakan tindakan pihak sekolah itu. Bahkan, orangtua WA membantah anaknya berlaku seperti yang dituding pihak sekolah. Istri Supriyadi yang datang ke sekolah meminta agar keputusan itu tak dilakukan. Apalagi WA sudah kelas IX dan sebentar lagi ujian kelulusan.
Namun, walau sudah membantah dan bersedia disumpah, pihak sekolah tetap saja mengeluarkan WA. Mereka takut keberadaan WA mencemarkan nama sekolah.
Pihak sekolah juga meminta istri Supriyadi menandatangani surat pindah. Dalam keadaan bingung dan terpaksa, istri Supriyadi menandatangani surat tersebut serta membawanya pulang.
Kecewa dengan sikap pihak sekolah, Supriyadi mengadukan masalah yang dialami putrinya kepada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Riau. Tapi walau sudah dua kali P2TP2A mengagendakan pertemuan, pihak sekolah tak mau hadir.
Usaha dengan melibatkan P2TP2A tak membuahkan hasil, Supriyadi mengadu ke Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru. Surat pengaduan mereka layangkan pada tanggal 22 Oktober lalu namun belum juga ditanggapi.
Kejadian ini membuat WA tertekan secara psikologis. Bahkan, demi membuktikan tudingan pihak sekolah salah, WA melakukan pemeriksaan keperawanan di sebuah balai pengobatan. Hasilnya, dokter membuat surat keterangan yang menyatakan WA masih perawan.
Tak hanya itu, Supriyadi juga mengatakan bahwa anaknya sempat sakit dan mengalami kelumpuhan akibat memikirkan masalah ini. Sampai sekarang, WA masih dalam proses pengobatan.
Sementara itu pihak sekolah hingga berita ini diunggah belum berhasil dikonfirmasi terkait kasus pemberhentian siswa WA.