Ahmad Yani Merasa Dijegal di Muktamar VIII PPP Jakarta

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani, merasa dijegal maju sebagai ketua umum DPP PPP dalam Muktamar VIII PPP, di

Arimbi Ramadhiani
Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani, di Gedung MPR DPR RI, Jakarta, Selasa (3/6/2014). 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani, merasa dijegal maju sebagai ketua umum DPP PPP dalam Muktamar VIII PPP, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu dini hari.

"Jelas dong (merasa dijegal)," tegas Yani, seraya meninggalkan arena muktamar, sesaat setelah sidang muktamar menetapkan Djan Faridz sebagai calon tunggal dan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP 2014-2019, di Jakarta, Minggu dini hari.

Yani mengatakan penetapan Faridz sebagai ketua umum adalah skenario yang dijalankan sedemikan rupa.

"(Muktamar) Ini lebih buruk dari Surabaya, tidak demokratis. Nanti kita lihat saja apakah ketua umum baru bisa lebih baik ke depan atau bagaimana," kata Yani.

Yani sendiri awalnya ingin berkompetisi sebagai ketua umum melalui voting. Yani mengklaim memiliki dukungan dua pertiga DPC PPP.

Tetapi secara tiba-tiba pimpinan sidang muktamar menetapkan Faridz sebagai calon tunggal.
Sejumlah DPC pendukung Yani terlihat tidak terima dan meneriakkan nama Yani berulang kali, namun suaranya tidak didengarkan.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved