Tuntutan PKBI Sumsel Akan Dibahas di Komisi V DPRD Sumsel
Direktur Eksekutif PKBI Sumsel, Amirul Husni, meminta pemerintah menganggarkan pembuatan ARV di Indonesia. Supaya harga lebih murah.
TRIBUNSUMSEL.COM/WAWAN PERDANA
Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumsel berunjuk rasa di Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumsel, Selasa (21/10/2014).
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumsel berunjuk rasa menolak impor obat antiretroviral (ARV) untuk penderita HIV/AIDS. Sebanyak 30 peserta aksi diterima oleh dua Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumsel, Chairul S Matdiah dan Fahlevi Maizano, Selasa (21/10/2014).
Direktur Eksekutif PKBI Sumsel, Amirul Husni, meminta pemerintah menganggarkan pembuatan ARV di Indonesia. Supaya harga lebih murah.
Chairul S Matdiah pada kesempatan diskusi berjanji, akan menyampaikan tuntutan ini ke Komisi V.
"Kami mendukung apa yang disampaikan, kami akan sampaikan setelah membentuk komisi-komisi. Akan dibahas ke komisi 5," ujar politisi Partai Demokrat ini.