Jokowi: Muhammadiyah dan NU Bisa Dekati Masyarakat

konflik berlatar belakang agama bisa diselesaikan dengan melakukan pendekatan ke masyarakat.

Editor: Weni Wahyuny
Warta Kota/Henry Lopulalan
Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) bersama Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) Richard Joost Lino (kanan) di atas sebuah kapal Pilot Boat yang berlayar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (23/9/2014). Joko Widodo menyambangi Pelabuhan Tanjung Priok untuk meninjau proses pembangunan dan perluasan pelabuhan khususnya Pelabuhan Kalibaru dalam kaitannya dengan rencana implementasi program Tol Laut. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA- Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan, konflik berlatar belakang agama bisa diselesaikan dengan melakukan pendekatan ke masyarakat.

Menurut dia, pelibatan peran ormas-ormas keagamaan, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama juga bisa berperan dalam menyelesaikan konflik tersebut.

"Kita punya dua ormas besar, Muhammadiyah dan NU. Beliau-beliau yang ada di sana yang bisa melakukan pendekatan ke masyarakat," ujar Jokowi, yang masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, Jakarta, Rabu (24/9/2014) pagi.

Jokowi mengatakan, pendekatan oleh organisasi masyarakat akan lebih efektif untuk mengantisipasi konflik agama. Ia menilai, dua ormas Islam itu memiliki pengaruh besar terhadap umat Islam di Indonesia.

"Istilahnya basic-nya ada di situ. Pendekatan-pendekatan oleh mereka pasti berhasil," lanjut Jokowi.

Untuk di tataran pemerintahan, Jokowi mengaku, tak menyiapkan kebijakan khusus.

Ia menekankan, penegakan hukum tanpa pandang bulu, pendekatan dialog serta sosialisasi melalui kurikulum pendidikan adalah langkah jangka pendek dan jangka panjang yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik berlatar belakang agama.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved