Usai Dicabuli Sipir Rutan, Dua Napi Sakit dan Pingsan
Kekejaman seksual yang dilakukan PS alias Pak Linus mencabuli beberapa narapidana (napi) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Carep-Ruteng
Silvester menjelaskan, Kalistus mengaku sakit mulai dialaminya sejak diperlakukan tidak senonoh oleh Pak Linus. Silvester mengkhawatirkan keselamatan adiknya dengan membuka aib Pak Linus. Ia juga sangat prihatin dengan masa depan kesehatan Kalistus. Selama sakit, tidak diobati tuntas. Jika berobat harus mengeluarkan uang sendiri untuk disuntik oleh petugas kesehatan di Rutan Carep.
Orangtua Silvester di Kampung Tuwa, Desa Golo Ronggot, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, sudah menjual sebidang tanah seluas 80 meter x 100 meter persegi seharga Rp 10 juta. Uang itu dipakai untuk biaya pengobatan Kalistus.
"Sebelumnya pernah ditawari sampai Rp 50 juta. Tapi karena orangtua sangat butuh uang untuk pengobatan adik saya, terpaksa dijual murah. Orangtua sudah jarang datang jenguk karena sakit-sakitan," tutur Silvester.
Kasat Reskrim Polres Manggarai, Iptu Edy, S.H, M.H, dan Kepala Unit (Kanit) PPA, Bripka Syamsu, S.H, memastikan bahwa semua keterangan korban kepada penyidik segera ditindaklanjuti. Selain itu, penyidik juga akan menjemput Kalistus untuk meminta keterangannya.
"Secepatnya kami kirim surat permohonan untuk bon lagi tahanan," kata Syamsu.