Seluruh Pemain SFC di Timnas U21 Dipulangkan
Namun untuk pemain asal Sriwijaya FC U21 kita akan pulangkan ke klubnya karena tenaganya sangat dibutuhkan untuk babak 12 besar ISL U21.
TRIBUNSUMSEL.COM - Usai mengikuti perhelatan Cotif Tournament di Valencia Spanyol, skuad Timnas U21 hanya diberikan libur selama 3 hari dan selanjutknya seluruh pemain akan langsung mengikuti Training Camp (TC) lanjutan di Sawangan Depok. Rombongan skuad Timnas U21 sendiri akan meninggalkan Valencia dan kembali ke tanah air pada Selasa (19/8/2014) sore.
“Tim Timnas U21 tidak dibubarkan, hanya libur 3 hari dan selanjutnya akan TC untuk persiapan turnamen AFF U22 bulan September mendatang,” ujar pelatih kepala Timnas U21, Rudy William Keltjes saat dihubungi Minggu (17/8/2014) malam. Namun menurutnya, selama TC nanti pihaknya nanti akan memanggil sejumlah wajah baru untuk mengikuti seleksi.
“Memang ada sekitar 30-40 pemain yang kita akan seleksi selama 2 minggu. Namun untuk pemain asal Sriwijaya FC U21 kita akan pulangkan ke klubnya karena tenaganya sangat dibutuhkan untuk babak 12 besar ISL U21 yang kemungkinan dimainkan berbarengan dengan pelaksanaan turnamen AFF nanti.” Jelasnya.
Eks pelatih PSM Makassar ini sendiri mengaku sudah menghubungi pihak PSSI dan menyatakan perlu waktu yang lebih lama untuk menyiapkan pemain untuk berlaga di ajang piala AFF nanti. “Kita harus belajar dari ajang Cotif Tournament ini, selain jumlah pemain yang sangat pas-pasan juga waktunya sangat mepet dan sulit untuk berprestasi maksimal,” tambahnya.
Dirinya pun mengatakan menyerahkan semua keputusan mengenai nasib dirinya kepada PSSI terkait hasil yang dicapai oleh Timnas U21 di ajang Cotif Tournament. “Semua terserah PSSI, apakah mau mengganti pelatih atau tidak. Tapi saya pikir semua pelatih pun akan mengalami kesulitan yang sama jika berada di posisi seperti saya,” terangnya.
Menurutnya, saat mengambil tawaran untuk melatih Timnas U21, dirinya memang menyadari resiko yang akan diterima dengan persiapan tim dalam waktu yang sangat singkat. “Tapi saya senang melatih anak muda, dan skuad ini hanya mengandalkan motivasi sebagai salah satu modal untuk bertanding. Tapi saya beruntung suasana tim kondusif serta sangat terbantu dengan adanya bantuan dari manajemen Sriwijaya FC yang mayoritas pemainnya tergabung di Timnas U21,” ujar mantan pemain Niac Mitra ini.
Dalam kesempatan tersebut dirinya juga menyinggung mengenai skuad Timnas U19 yang juga mengalami hasil yang sama di pelaksanaan Hasanah Bolkiah Turnament di Brunei. “Saya pernah menjadi penasehat teknik disana, saya cukup mengenal kualitas mereka dan Timnas U19 tidak perlu berkecil hati, sasaran utama tetap di Myanmar nanti,” ungkapnya.
Namun dirinya juga berharap Timnas U19 dapat memetik pelajaran berharga di ajang HBT tersebut. “Saya pikir ini juga sebuah pembelajaran mahal, mereka tidak boleh terlena dan jumawa dengan semua yang sudah diraih sebelumnya,” harapnya.
Selain itu, Rudy juga menilai keliru opini sebagian pihak yang beranggapan hasil buruk Timnas U19 di Brunei dikarenakan gagal berangkat ke ajang Cotif di Spanyol. “Di Cotif lawannya juga lebih berat dan tidak ada jaminan disini mereka akan lebih baik. Itu pendapat pengecut yang tidak bertanggung jawab dan dimanapun mereka bertanding harus fokus,” pungkasnya.
