Launching Super Ball di Palembang
Sepakbola Terbukti Menjadi Bahasa Universal Pemersatu Lapisan Masyarakat.
Salah satu penanya, Arya, di Radio Sonora memberi saran agar klub kebanggaan Wong Kito Sriwijaya FC mendapat tempat lebih banyak.
LAPORAN WARTAWAN TRIBUN SUMSEL WENY RAMDIASTUTI
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Beragam cara dilakukan Tribun Sumsel dan Sriiwjaya Post untuk memperkenalkan koran baru nasional sepak bola Super Ball. Selama tiga hari berturut-turut sosialiasasi dilakukan melalui talk show di radio dan televisi dengan wilayah jangkauan dengar Sumatera Selatan.
Berawal dari radio Sonora, radio milik Kompas Gramedia, sosialisasi Super Ball dilakukan pada 15 Januari 2014. Atau satu hari sebelum terbitnya Super Ball secara serentak di 19 provinsi di Tanah Air. Sambutan pendengar penuh antusias. Mulai dari memberi masukan sampai cara berlangganan ditanyakan langsung kepada nara sumber Pemimpin Redaksi Tribun Sumsel L.Weny Ramdiastuti.
"Rata-rata pendengar ingin tahu apakah media massa cetak khusus sepakbola ini berbentuk tabloid atau seperti surat kabar. Ada juga yang ingin tahu apakah diterbitkan setiap hari atau seminggu sekali," kata Weny kepada Tribunsumsel.com, Jumat (17/1/2014) sehari setelah launching serentak pada 16 Januari.
Pertanyaan lain berupa konten Super Ball. Mereka menginginkan Super Ball tidak hanya mengupas klub-klub sepakbola Eropa terkenal. Mereka juga ingin ada konten cabang olahraga lain seperti bulutangkis dan tenis.
Salah satu penanya, Arya, di Radio Sonora memberi saran agar klub kebanggaan Wong Kito Sriwijaya FC mendapat tempat lebih banyak. Bahkan disarankan agar bisa tampil sebagai cover hal 1 Super Ball.
Pertanyaan menggelitik datang dari pendengar bernama Febriyanti. Ia menanyakan "visi dan misi" Super Ball. Dijelaskan Weny, yang dimaksud "visi dan misi" itu adalah tagline Super Ball yakni It's Bola Lifestyle. Super Ball bukan hanya menyajikan skor hasil pertandingan namun juga mengangkat drama kehidupan pemain, gaya hidup pemain dan tentu fanatisme para komunitas penggemar klub-klub sepakbola.
Saat wawancara di RRI Pro 1 Palembang, penyiar RRI Peri Sumadi mengomentari tentang kehadiran Super Ball yang dinilainya merupakan terobosan grup Kompas Gramedia. Bahkan ia berharap Super Ball dapat menjadi sarana untuk memajukan persepakbolaan di Tanah Air.
Dijelaskan Weny, Tribun Grup berusaha menangkap spirit masyarakat penggila bola yang menginginkan ada inspirasi baru tentang sepakbola. Harus diakui, katanya, sepakbola terbukti telah menjadi bahasa universal pemersatu bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Masyarakat Indonesia bisa kompak sekali saat membahas sepakbola. Masyarakat Indonesia menaruh harapan baru terhadap Timnas U-19. Beberapa pelatih klub-klub papan atas mengaku terinspirasi dari cara melatih klub-klub beken di Eropa. Super Ball mencoba menularkan hal-hal positif itu kepada klub-klub profesional di Tanah Air," kata Weny lagi.
Sementara beberapa penelepon saat interaktif di RRI maupun Sonora banyak menanyakan situs online khusus Super Ball apakah tersedia. Bahkan saat di Kompas TV, langsung ditayangkan situs tribunsuperball.com. Kompas TV Palembang melalui penyiarnya Dimas dan Monik mengomentari kehadiran Super Ball sangat tepat dilakukan menyambut Piala Dunia yang akan berlangsung di Brazil tahun ini.
Penanya lain di RRI Agung Prasetyo, yang dalam perjalanan ke Bengkulu melalui darat, mengatakan Super Ball mampu menjadi pilihan tepat bagi penggila bola. Sementara Anggoro yang tinggal di Sungai Lilin, Muba, berharap Super Ball mampu berperan untuk mengembalikan kejayaan sepakbola Timnas seperti tahun 70-an.
Selain di tiga media massa audio dan audio visual itu, talk show Super Ball juga dilakukan di Radio Ramona, Jumat kemarin dengan nara sumber Manajer Liputan Tribun Hanafijal.
Antusiasme pendengar juga tinggi
Super Ball hadir di 20 kota di Indonesia mulai 16 Januari. Launching dilakukan secara serentak dan diwarnai ciri khas daerah masing-masing. Di Palembang, sepasang muda-mudi berpakaian pengantin Palembang "Aesan Gede" dan sejumlah anggota klub komunitas sepakbola memakai topi ala Palembang "Tanjak" sebagai penanda Super Ball hadir di Palembang dan sekitarnya.