Haji
Jemaah Haji Dilarang Bawa Pisau
Sebanyak 355 jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama dari embarkasi Palembang secara resmi dilepas Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin
Penulis: Ika Anggraeni |

TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Kloter pertama jamaah haji sebanyak 355 orang berangkat dari asrama haji palembang melalui bandar udara Internasional Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang
PALEMBANG,TRIBUN - Sebanyak 355 jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama dari embarkasi Palembang secara resmi dilepas Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, Jumat(21/09) di Asrama Haji Palembang. Jemaah haji berangkat ke Tanah Suci menggunakan pesawat Airbus A330-200.
Suasana ramai di Asrama Haji berlangsung sejak pukul 06.00. Aula utama dipadati jemaah yang menggunakan pakaian batik warna hijau dan bermotif. Acara pelepasan dihadiri Ketua DPRD Sumsel, Anggota Komisi VIII DPR RI, Kapolda Sumsel, Ketua Pengadilan Tinggi Sumsel, Bupati Muaraenim, Sekda Prov Sumsel, dan Kakanwil Kementerian Agama Prov Sumsel.
Keluarga yang mengantar memandangi para jemaah dari luar pagar Asrama haji. Isak tangis dari keluarga tampak mengharu biru ketika para bus yang membawa jemaah keluar dari gerbang Asrama haji dan melaju menuju bandara Sultan Mahmud Badarudin II.
Petugas bandara menyita senjata tajam berupa Pisau, cater, dan gunting di dalam tas yang dibawa beberapa jamaah. Alat-alat itu dilarang dibawa naik pesawat.
Kakanwil Kemenag Sumsel, Drs H Najib Khaitami MM didampingi Kabid Haji dan Umrah, Drs H Udin Djuhan MM, mengatakan, kloter 1 berasal dari Kabupaten Muaraenim sebanyak 181 jemaah, KBIH Aziziah 42 jemaah, KBIH Varita 44 jemaah, KBIH Alfalah 28 jemaah, Kabupaten Empatlawang 24 jemaah, dan 36 jemaah mandiri. Setiap kloter punya ketua dan petugas pembimbing ibadah haji serta tiga petugas kesehatan yang terdiri satu dokter dan dua perawat medis.
Pada pelepasan, Gubernur Alex Noerdin mengimbau seluruh jemaah untuk selalu menjaga kesehatan, seperti menggunakan masker bila ingin berpergian, banyak minum air putih, dan istirahat yang cukup.
"Saya juga mengimbau agar para jemaah tidak keluar maktab tanpa menggunakan penutup kepala karena cuaca di sana sangat panas. Bila ingin keluar gunakanlah payung, tapi payung berwarna putih jangan yang berwarna-warni. Selain itu saya harap agar para jemaah tidak terlalu banyak belanja oleh-oleh pada saat menjalankan ibadah, fokuslah dengan ibadah," ujar Alex.
Ditemui setelah pelepasan, perwakilan anggota Komisi VIII DPR RI, Sofwatillah, mengatakan, untuk pemberangkatan haji kali ini pihaknya punya empat catatan penting yang menjadi perhatian yaitu makanan, kesehatan, transport dan tempat tinggal calon jemaah haji. Pada tahun-tahun sebelumnya keempat aspek tersebut kurang menjadi perhatian.
"Bercermin pada pelaksanaan haji tahun lalu, yang seharusnya jemaah mendapat makan dengan boks, ternyata hanya di beri makan secara prasmanan dan itu pun tidak layak. Transport yang tidak sesuai dan temuan-temuan lainnya. Kami akan memantau jamaah mulai dari tiba di bandara Jeddah, pemondokan, dan makanan. Kami tidak ingin hal-hal seperti tahun kemarin terulang lagi," katanya.
Suasana ramai di Asrama Haji berlangsung sejak pukul 06.00. Aula utama dipadati jemaah yang menggunakan pakaian batik warna hijau dan bermotif. Acara pelepasan dihadiri Ketua DPRD Sumsel, Anggota Komisi VIII DPR RI, Kapolda Sumsel, Ketua Pengadilan Tinggi Sumsel, Bupati Muaraenim, Sekda Prov Sumsel, dan Kakanwil Kementerian Agama Prov Sumsel.
Keluarga yang mengantar memandangi para jemaah dari luar pagar Asrama haji. Isak tangis dari keluarga tampak mengharu biru ketika para bus yang membawa jemaah keluar dari gerbang Asrama haji dan melaju menuju bandara Sultan Mahmud Badarudin II.
Petugas bandara menyita senjata tajam berupa Pisau, cater, dan gunting di dalam tas yang dibawa beberapa jamaah. Alat-alat itu dilarang dibawa naik pesawat.
Kakanwil Kemenag Sumsel, Drs H Najib Khaitami MM didampingi Kabid Haji dan Umrah, Drs H Udin Djuhan MM, mengatakan, kloter 1 berasal dari Kabupaten Muaraenim sebanyak 181 jemaah, KBIH Aziziah 42 jemaah, KBIH Varita 44 jemaah, KBIH Alfalah 28 jemaah, Kabupaten Empatlawang 24 jemaah, dan 36 jemaah mandiri. Setiap kloter punya ketua dan petugas pembimbing ibadah haji serta tiga petugas kesehatan yang terdiri satu dokter dan dua perawat medis.
Pada pelepasan, Gubernur Alex Noerdin mengimbau seluruh jemaah untuk selalu menjaga kesehatan, seperti menggunakan masker bila ingin berpergian, banyak minum air putih, dan istirahat yang cukup.
"Saya juga mengimbau agar para jemaah tidak keluar maktab tanpa menggunakan penutup kepala karena cuaca di sana sangat panas. Bila ingin keluar gunakanlah payung, tapi payung berwarna putih jangan yang berwarna-warni. Selain itu saya harap agar para jemaah tidak terlalu banyak belanja oleh-oleh pada saat menjalankan ibadah, fokuslah dengan ibadah," ujar Alex.
Ditemui setelah pelepasan, perwakilan anggota Komisi VIII DPR RI, Sofwatillah, mengatakan, untuk pemberangkatan haji kali ini pihaknya punya empat catatan penting yang menjadi perhatian yaitu makanan, kesehatan, transport dan tempat tinggal calon jemaah haji. Pada tahun-tahun sebelumnya keempat aspek tersebut kurang menjadi perhatian.
"Bercermin pada pelaksanaan haji tahun lalu, yang seharusnya jemaah mendapat makan dengan boks, ternyata hanya di beri makan secara prasmanan dan itu pun tidak layak. Transport yang tidak sesuai dan temuan-temuan lainnya. Kami akan memantau jamaah mulai dari tiba di bandara Jeddah, pemondokan, dan makanan. Kami tidak ingin hal-hal seperti tahun kemarin terulang lagi," katanya.
Berita Terkait