Tidak Tahu Teknologi dan Pemasaran tapi Sukses di Bidang e-Commerce, Jack Ma Bocorkan Rahasianya

TRIBUNSUMSEL.COM-Tidak pernah ada yang bisa menyangka Jack Ma kini menjadi orang yang sangat kaya.

Humas Pemprov Sumsel
Alex Noerdin bersama Pendiri sekaligus Pendiri Alibaba Group perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok yakni Jack Ma, menonton langsung partai final Sepakbola Wanita Asian Games 2018 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Jumat (31/8/2018) malam. 

TRIBUNSUMSEL.COM-Tidak pernah ada yang bisa menyangka Jack Ma kini menjadi orang yang sangat kaya.

Pendiri e-commerce Alibaba, Jack Ma memiliki kekayaan sebesar 36,5 miliar dollar AS menurut Forbes.

Padahal Jack Ma awalnya tidak punya keterampilan teknis teknologi dan teknik pemasaran.

Jack Ma yang beberapa kali datang ke Indonesia kembali memberikan bocoran dan rahasia kesuksesannya.

“Saya tidak tahu apa-apa tentang teknologi, saya tidak tahu apa-apa tentang pemasaran, saya tidak tahu apa-apa tentang hal-hal [legal]," kata Ma pada konferensi Viva Tech di Paris beberapa waktu lalu seperti dikutip kompas.com dari CNBC, Selasa (21/5/2019).

“Aku hanya tahu tentang orang. Buat pelanggan Anda senang. Dapatkan tim Anda. Buat tim Anda bahagia. Dan kamu akan bahagia,” kata Ma.

Pada awalnya, Ma bercita-cita ingin menjadi seorang guru.

Dia baru mengetahui internet pada 1995 lalu dalam perjalanan pertamanya ke Amerika Serikat.

“(Teman saya berkata, 'Jack, ini Internet.' Saya bertanya, 'Apa itu Internet.' Dia berkata, 'Cari apa pun yang kamu inginkan,'. Pada awalnya, saya tidak ingin menyentuh (internet) karena komputer sangat mahal di China. Jika saya merusaknya, saya tidak bisa menggantinya,” ucap dia.

Pada awal perkenalannya dengan internet, Ma mencoba mencari tentang China. Namun, saat itu tak ada informasi yang dia dapatkan tentang China di Internet.

“Jadi saya berbicara dengan teman saya: 'Mengapa saya tidak membuat sesuatu tentang China?' Jadi kami membuat halaman kecil yang tampak sangat jelek yang disebut China,” ujar dia.

Hal tersebut lah yang melatarbelakangi berdirinya Alibaba. Terlepas dari kurangnya keterampilan teknis Ma tentang teknologi dan seiring dengan pertumbuhan perusahaan, akhirnya Ma memahami satu hal.

“Saya kenal orang. Saya dilatih untuk menjadi guru. Sebagai seorang guru, kamu ingin siswa lebih baik dari kamu. Produk terbaik Anda adalah siswa Anda,” kata Ma.

Keahlian itu lah yang membantu Ma menginspirasi dan mendorong karyawannya,m agar bisa lebih maju. Dengan melakukan hal tersebut telah membawa kesuksesan besar bagi perusahaannya.

“Anda harus mendengarkan mereka… Anda harus melakukan semua hal untuk memastikan bahwa Anda dapat memberdayakan mereka, Anda dapat membuat mereka mencapai, kerja tim, Anda kemudian dapat berkolaborasi. Jadi, ini yang kami lakukan,” kata dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved