Misteri Plastik Hitam dan Peran Wanita Bernama Ind di Balik 30 Tahanan Kabur dari Polresta Palembang

Sampai Senin (6/5) malam baru 10 orang tahanan yang diamankan kembali dari total 30 tahanan kabur dari sel Polresta Palembang.

Editor: Prawira Maulana
LUSI/TRIBUNSUMSEL.COM
Ind, Istri tahanan yang kabur pada minggu (5/5) lalu yang diduga ikut terlibat saat dimintai keterangan senin (6/5/2019) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sampai Senin (6/5) malam baru 10 orang tahanan yang diamankan kembali dari total 30 tahanan kabur dari sel Polresta Palembang.

Saat ini masih ada 20 tahanan Polresta Palembang yang melenggang bebas setelah berbarengan keluar pagi Mingu pagi buta lalu.

Selain memburu para tahanan yang kabur, Polresta Palembang sudah menemukan titik terang tentang modus bagaimana 30 tahanan ini bisa kabur.

Ternyata ada seorang perempuan yang punya peran sentral dalam proses pembobolan yang menghebohkan itu.

Ind warga Jalan Perintis Kemerdekaan Lorong Produksim Kelurahan Duku Kecamatan Ilir Timur (II) diamankan Tim gabungan Polresta Palembang.

Ind mengaku dihubungi sang suami yakni M Arif Hidayatullah (24) untuk dibawakan beberapa barang.

Suaminya merupakan satu dari 30 tahanan yang kabur

"Waktu itu saya dihubungi sekitar pukul 13.00 WIB suami saya M Arif Hidatullah, untuk dibawakan uang dan ponsel"

"Kemudian pas saya berikan kepada suami, saya diminta untuk membawa gergaji besi dan diberikan kepada temannya sesama tahanan," katanya, Senin (6/5).

Saat ia menjenguk suaminya pada Sabtu (4/5) sekitar pukul 14.00 WIB Indah memberikan gergaji besi yang baru dibelinya kepada teman satu tahanan suaminya itu.

"Dia minta saya beli gergaji, kemudian saya pergi beli gergaji besi ini seharga Rp18 ribu, kemudian kembali ke sel tahanan membawa gergaji besi yang saya masukan ke kantong plastik hitam," katanya.

Petugas tidak curiga kemudian membiarkan Ind melewati petugas di gerbang saat masuk dalam ruang tahanan.

"Waktu itu saya bisa melewati petugas tanpa dicurigai, lalu gergaji itu saya berikan kepada teman suami yang juga saya sesama tahanan," ungkapnya.

Ia nekat melakukan aksi tersebut karena adanya paksaan dan ancaman dari sang suami.

"Saya dipaksa dan diancam sama suami. Ya sudah karena takut saya menuruti apa yang diperintahkan oleh suami saya," ungkapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved