Pemilu 2019
KPU Musirawas Petakan Daerah Rawan Distribusi Logistik dan Kecurangan, Ini Desa dan Kecamatannya
Penetapan daerah-daerah yang rawan tersebut merupakan hasil pemetaan yang dilakukan oleh KPU berdasarkan geografis wilayah Kabupaten Mura
Penulis: Eko Hepronis |
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis.
TRIBUNSUMSEL.COM,MUSIRAWAS-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musi Rawas mulai memetakan daerah rawan.
Ketua KPU Kabupaten Mura, Anastatia mengatakan, penetapan daerah-daerah yang rawan tersebut merupakan hasil pemetaan yang dilakukan oleh KPU berdasarkan geografis wilayah Kabupaten Mura.
"Di Kecamatan Muara lakitan ada Desa Pian Raya, Dusun Panglero Desa Semanggus Lama, Kemudian di BTS Ulu Cecar ada Trans HTI, dan STL Trawas Desa Sri Penganti," paparnya pada Tribunsumsel.com, Jumat (29/3).
Ia menjelaskan karena empat wilayah tersebut secara akses wilayah sangat susah dijangkau, seperti wilayah Trans HTI, Pian Raya dan Panglero kalau musim penghujan tidak bisa ditembus.
"Jalannya masih tanah, sedangkan untuk Sri Penganti akses distribusinya harus menggunakan perahu menyusuri sungai karena tidak ada akses jalan darat," ungkapnya.
• KPU Palembang Pindahkan Logistik Pemilu 2019 ke Gedung SPC Palembang, Ini Alasannya
KPU Musirawas akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk membantu proses distribusi logistik.
"Sementara untuk daerah yang rawan kecurangan yakni daerah -daerah yang menjadi peserta pemilu atau domisili tempat tinggal Calon Legislatif (Caleg) itu sendiri,"paparnya.
Anas juga mengatakan proses pelipatan surat suara sudah dimulai sejak sepekan lalu. Dimulai dari pukul 08.00 - 21.00 WIB malam dengan melibatkan pihak ketiga.
"Sejauh ini proses pelipatan sudah 25 persen dari 100 persen. Kita menargetkan proses pelipatan surat suara sampai tanggal 10 April mendatang," ujarnya.
• Ribuan Santri Menanti Kedatangan Cawapres Maruf Amin Dining Hall Wisma Atlet Jakabaring
Namun, ia mengaku dalam pelipatan dan penyortiran sepekan terakhir terkendala masalah panas terik matahari, sehingga proses pelipatan agak lambat.
"Jumlah total surat suara yang kita lipat mencapai 1,5 juta surat suara, satu hari bisa 160 dus, sekarang bertambah lagi, kita optimis sampai waktu yang kita tetapkan," ungkapnya.