Asosiasi Pengusaha Truk Keluhkan Infrastruktur Jalan Yang Rusak di Sumsel
Aptrindo) Provinsi Sumsel, keluhkan infrastruktur jalan banyak tidak terpelihara atau rusak.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pengusaha truk yang ada di Sumatera Selatan yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Provinsi Sumsel, keluhkan infrastruktur jalan banyak tidak terpelihara atau rusak.
"Karena infrastruktur jalan banyak yang rusak maka menghambat pengiriman logistik, karena jalannya harus hati-hati dan lambat," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (Aptrindo) Eddy Resdianto usai acara Pelantikan dan TalkBiz tentang Mencermati Peraturan PRO Logistik di Aston, Rabu (6/3/2019).
Menurutnya salah satu penyumbang angka kecelakan juga karena infrastrukur yang tidak terpelihara. Kalau ada pengaturan maka bisa dibuatkan jam operasional, agar tidak menimbulkan kemacetan dan kecelakaan. Sehingga terimbangi volumen kendaran dan barang yang melaluinya.
"Salah satu jalan yang tidak terpelihara atau rusak di jalan lintas timur Palembang-Betung. Di sana juga ada rekayasa lalu lintas, memang tujuannya untuk memperlancar lalu lintas. Namun kalau rekayasa tidak permanen, jadi harus ditegaskan sampai kapan akan dilakukan rekayasa lalu lintasnya," ungkapnya.
Sementara itu terkait adanya pembatasan berat tonase yang diberlakukan, para Aptrindo sangat setuju. Bahka pihaknya mewanti-wanti anggotanya untuk tidak bermuatan over dimensi dan overload (ODOL).
"Kalau muatanya over dimensi dan overload itu bisa tidak baik untuk kendaraan dan jalan yang dilalui. Maka kami mendukung larangan kendaraan odol demi kebaikan bersama," katanya.
Eddy menambahkan, bahwa yang tergabung di Aptrindo ada 50 perusahaan jasa logistik seperti sembako, bahan bangunan diluar barang tambang dan lain-lain.
Area lampiran