Berita Gubernur Sumsel
Gubernur Herman Deru : Pengurus Baru Wajib Menjaga Marwah PWI
Pengurus organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel, akhirnya resmi dilantik oleh Ketua Umum PWI Atal Sembiring Depari di Griya Agung
TRIBUNSUMSEL.COM - Pengurus organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel, akhirnya resmi dilantik oleh Ketua Umum PWI Atal Sembiring Depari di Griya Agung, Selasa (5/3) pagi.
Pelantikan itu disaksikan langsung Gubernur Sumsel H.Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Bupati OKI Iskandar, Anggota I BPK RI Agung Firman Sampurna, serta Pelindung Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Hj Febrita Lustia Herman Deru.
Herman Deru berharap dengan kepengurusan baru, PWI dapat menjaga marwahnya sebagai salah satu pilar demokrasi.
"Ada kutipan yang saya baca bahwa Demokrasi bukan sistem yang sempurna tapi inilah yang terbaik untuk dilaksanakan.
Begitu juga dengan Ketua PWI Firdaus Komar. Walaupun waktu pemilihan kemarin alot tapi setelah terpilih semua bisa menerima. Seperti itulah demokrasi," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut mantan Bupati OKU Timur dua periode itu berharap hubungan baik antara PWI dengan Pemprov Sumsel serta Pemkab kabupaten/kota tetap terjaga harmonis.
"Tidak ada persoalan yang tidak selesai. Kalau dikomunikasikan dan dijalin dengan baik semua apapun persoalannya pasti bisa diselesaikan," tambahnya.
Dikatakannya baik Ketua PWI maupun Gubernur adalah pimpinan yang masing-masing punya tugas dan kesamaan.
Untuk mempercepat target pembangunan di Sumsel, keduanya harus punya satu visi dan misi yang sama. " Jadi persepsi dan visinya harus sama dulu. Ini penting untuk percepatan kemajuan Sumsel," tegasnya.
Guna mendukung tugas awak media yang membutuhkan mobilitas tinggi, dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel juga memberikan bantuan kendaraan operasional untuk Pengurus PWI masa bhakti 2019-2024.
"Sumsel inikan luas sekali dan kendaraan operasional itu memang wajib ada dalam organisasi," ujarnya.
Dikatakan Herman Deru, sekarang ini harus diakui banyak organisasi yang mirip PWI.
Agar lebih mudah dikoordinir menurut penilaiannya perlu ada wadah khusus agar organisasi ini duduk bersama dalam satu kantor khusus.
" Semua mirip. Nah saya berpikir kenapa ini tidak digabung dalam satu wadah di gedung khusus. Karena ujungnya adalah bagaimana mendapatkan berita sebanyak-banyaknya yang mengedukasi. Termasuk juga menginformasikan kinerja pemerintahan," inbuh HD.