Berita Lubuklinggau

IBI Berharap Pemkot Lubuklinggau Bangun Sekolah Diploma IV Kebidanan

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Lubuklinggau saat ini kekurangan bidan berpendidikan Diploma IV (D-IV) di Lubuklinggau.

Penulis: Eko Hepronis |
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Lubuklinggau saat pelatihan di Diklat Kota Lubuklinggau, Rabu (20/2/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Lubuklinggau saat ini kekurangan bidan berpendidikan Diploma IV (D-IV) di Lubuklinggau.

Untuk itu IBI berharap kepada Pemkot Lubuklinggau agar dapat membantu penyelenggarakan pendidikan setara jenjang Diploma IV.

"Kalau bisa bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi, sehingga bidan kita dapat melanjutkan pendidikannya dengan mudah," kata Ketua IBI Kota Lubuklinggau, Nurmalina pada wartawan, Rabu (20/2/2019).

Permintaan itu disampaikan Nurmalina saat acara pelatihan Midwifery Update (MU) angkatan ke-VI yang diikuti 70 bidan se-Kota Lubuklinggau.

Niat Mandi Wajib dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Laki-laki dan Perempuan Ada Bahasa Latinnya

Sebut Sangat Kejam, Kapolda Janji Sikat Perampok Disertai Pemerkosaan Bidan Desa di Ogan Ilir

Kegiatan yang digelar di Badan Diklat Kota Lubuklinggau ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Lubuklinggau yang diwakili Asisten III, Kahlan Bahar.

Ia berharap dengan pelatihan ini agar bidan di Lubuklinggau dapat terus menjaga mutu serta meningkatkan keterampilannya.

Menurutnya, bidan juga berperan sangat besar untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan.

"Di Kota Lubuklinggau ada 425 orang bidan yang tersebar di sejumlah instansi, baik di rumah sakit, puskesmas, rumah sakit bersalin, bidan kelurahan, serta bidan Delima," ucapnya.

Bidan Desa di Ogan Ilir Diperkosa saat Tidur di Puskesmas, Pelaku Ancam Bunuh Bayinya Jika Menjerit

Dinikahi Pria Lebih Muda 8 Tahun, Aura Kasih Takut Masih Banyak Wanita yang Dekati Ercyk Amaral

Asisten III Kota Lubuklinggau, Kahlan Bahar menyampaikan terima kasih pada IBI.

Ia berharap para bidan dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari narasumber.

"Sehingga pelayanan terhadap ibu, anak, balita, serta program Keluarga Berencana (KB) menjadi lebih maksimal," singkatnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved