PT Surveyor Indonesia Gandeng PT Grand Wijaya Kerjasama Tata Kelola Limba B3

Perusahaan BUMN, PT Surveyor Indonesia (Persero ) menggandeng perusahaan swasta nasional PT Grand Wijaya Persada (PT GWP), dalam tata kelola limba B3.

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Prawira Maulana
ARIEF BASUKI ROHEKAN/TRIBUNSUMSEL.COM
Direktur Utama PT GWP R Wijaya, yang didampingi Direktur Development Corporate PT GWP R Raka Andika Jagad Nata 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Perusahaan BUMN, PT Surveyor Indonesia (Persero ) menggandeng perusahaan swasta nasional PT Grand Wijaya Persada (PT GWP), dalam tata kelola limba B3.

MoU dilaksanakan di Hotel Grand Zuhri Padang beberapa waktu lalu, melalui Kepala cabang Pekan Baru Jufnaidi Salim, didampingi Kepala Unit Wilayah Kerja Padang Ivan Naviaan.

Menurut Jufnaidi, pihak Surveyor Indonesia (SI) sengaja menggandeng Perusahaan swasta Nasional PT Grand Wijaya Persada yang memiliki cabang di 6 Provinsi 17 Kabupaten/Kota.

Di tempat terpisah Direktur Utama PT GWP R Wijaya, yang didampingi Direktur Development Corporate PT GWP R Raka Andika Jagad Nata menegaskan, PT GWP dengan kekuatan kurang lebih 528 Karyawan, adalah perusahaan yang berbasis riset senantiasa berorientasi kepada komitmen, untuk selalu menjaga keseimbangan alam.

"Tetapi tentu kami tidak bisa sendirian untuk mewujudkan hal itu. Alhamdulillah saat ini kami telah mempunyai mitra beberapa perusahaan BUMN di antaranya PT Surveyor Indonesia. Mudah-mudahan kedepannya langkah GWP semakin mantap," ujar Wijaya, yang dikenal juga sebagai Sosiolog dan Dosen senior di UIN Raden Fatah Palembang ini.

Ditambahkan, Direktur Development Corporate PT.GWP R Raka Andika Jagad Nata menegaskan, kerjasama pihaknya dengan PT SI ini ada beberapa bidang, diantaranya Bidang Pengembangan dan peningkatan Kwalitas SDM dalam rangka tata kelola menciptakan tenaga SDM perusahan yang handal melalui pelatih- pelatihan.

"Bukan hanya dilingkungan PT GWP saja, tetapi juga kepada perusahaan lainnya, sehingga SDM perusahaan tersebut dapat memiliki keahlian dan kompetensi sesuai dengan bidangnya," tuturnya.

Kemudian diungkapkan Raka, pihaknya juga melakukan study kelayakan dan riset riset.

"Diantaranya adalah tata kelola limbah yang mengandung bahan yang berbahaya dan beracun (B3) sebagai efek dari industrialisasi baik pertambangan maupun Industri pabrik, apakah itu limbah padat,cair dan gas. Dari limbah menjadi emas," pungkas pria muda yang saat ini masih menimba ilmu disalah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di kota Palembang menutup pembicaraan.

Caption:Direktur Utama PT GWP R Wijaya (kiri) saat MoU dengan PT SI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved