Kenalan dengan Abdul Rasyid Pemilik IPK 3.92, Buktikan Game Tidak Ganggu Nilai Kuliahnya

Mahasiswa Universitas Negeri Bengkulu (UNIB) itu membuktikan hingga kini ia merupakan salah satu mahasiswa nilai IPK tertinggi di kelasnya

Tribun Sumsel/ Tiara Anggraini
Abdul Rasyid seorang gamers asal Bengkulu yang tetap tidak meninggalkan prestasi kuliah. Abdul Rasyid dan temannya ikut esport Piala Presiden di Palembang, Minggu (10/2/2019) 

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG-Hobi bermain game terkadang menjadi pemicu seseorang lupa waktu hingga tidak peduli dengan pendidikannya.

Tak jarang ketika seseorang sedang asyik dengan dunia gamenya membuat orangtua kerap kali menegur ataupun marah.

Namun saat ini tidak semua gamers sebutan bagi yang hobi main game, seperti itu.

Bahkan paradigma masyarakat yang selama ini dipercayai seperti itu adalah kesalahan yang besar.

Abdul Rasyid seorang gamers asal Bengkulu menolak keras bahkan ia memberikan bukti, bahwa orang yang bermain game bukan orang yang tidak peduli akan masa depannya.

Tips Menjadi Gamers Dengan Penghasilan Hingga Rp 90 Juta, Dari Pendiri Esports Premier League (ESPL)

Piala Presiden Esports 2019: Tips Bermain Mobile Legends Tanpa Habiskan Kuota Dari Tim Captain

Tribunsumsel.com menjumpai Rasyid bersama empat temannya yang mengikuti kualifikasi regional Piala Presiden Esport 2019 di gedung Palembang Sport and Convention Center.

Rasyid menjelaskan, orangtuanya memberi syarat boleh main game asal nilai kuliah harus diutamakan.

"Bener awal-awal gila main game itu sekitar dua tahun lalu, namanya orangtua pasti ngelarang, gak ada guna buang-buang waktu," ceritanya. Minggu (10/2/19).

"Tapi saya gak bisa tinggalin itu, saya suka ngilangin jenuh, akhirnya saya negosisasi sama mama, saya boleh main game asal tidak mengganggu kuliah," tambahnya.

Pohon Tumbang di Jalan Kolonel Barlian Lahat Timpa Pengendara Sepeda Motor

Diduga Cemburu, Orang Tua Korban Malah Bilang Febrianto Bunuh Istri Karena Masalah Ekonomi

Pria 21 tahun itu pun melanjutkan, bila ia serius menggeluti game tersebut bahkan sering menjuarai kompetisi-kompetisi yang diadakan di kota kelahiranya.

Ia tidak melupakan kewajibannya sebagai anak dan seorang mahasiswa.

"Ketemu sama-sama mereka (ke empat temannya) kita sering menang, tapi kita berlima komitmen nilai IPK kita tidak boleh jatuh dan harus di atas rata-rata," tegasnya.

Mahasiswa Universitas Negeri Bengkulu (UNIB) itu membuktikan hingga kini ia merupakan salah satu mahasiswa nilai IPK tertinggi di kelasnya.

"Saya semester 6 alhamdullilah IPK saya 3.92 nilan B cuma satu, semoga semester depan saya lulus," tegasnya.

"Sebelum main game kita gak bohong yah, kita juga sering belajar atau ngerjain tugas dulu baru main," tambahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved