Bulog Akan Klasifikasi 6.800 Ton Beras Rusak, Apakah Bisa untuk Makan Ternak atau Dimusnahkan.
Direktur Pengadaan Bulog, Bachtiar langsung turun tangan mengecek keadaan beras di kantor gudang Bulog Divre Sumsel Babel di KM 9 Palembang
Penulis: Sri Hidayatun |
TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG-Direktur Pengadaan Bulog, Bachtiar langsung turun tangan mengecek keadaan beras di kantor gudang Bulog Divre Sumsel Babel di KM 9 Palembang, Sabtu (9/2/2019).
Pengecekan ini merupakan tindaklanjut adanya temuan beras rusak bau busuk di sejumlah gudang milik Bulog di OKU beberapa waktu lalu.
Pengecekan ini dilakukan guna memastikan stok beras benar-benar memiliki kualitas yang sangat baik dan layak untuk masyarakat.
Bachtiar mengatakan, terkait dengan masalah penemuan di OKU tersebut ia menegaskan sebanyak 6.800 ton itu tidak semuanya bau.
• Ini Penjelasan Bulog OKU Tentang Temuan 6.000 Ton Beras Rusak di Gudang
• Linda Warga Palembang Diduga Dibunuh Suami, Tinggalkan 3 Anak Paling Kecil Berusia 2,5 Tahun
"Itu beras pengadaan tahun 2015. Karena saat itu ada perubahan kebijakan dari pusat dari program Raskin pindah ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sehingga terjadi peredaran beras tidak seimbang," ujarnya dalam rilis yang diterima tribunsumsel.com, Minggu (10/2/2019)..
Lanjutnya, pembahasan mengenai masalah beras bau ini sedang dibahas oleh pemerintah pusat.
"Sudah dibahas dan dalam waktu dekat beras-beras tersebut akan dilepas," jelasnya.
"Jadi beras itu (di OKU,red) bukan bau istilahnya turun mutu. Nanti akan kita lepas namun melalui prosedur ada suratnya ke kementrian baru bisa dilepas," jelasnya.
Katanya, dilepasnya juga akan diklasifikasikan lagi apakah masih bisa untuk makan ternak, apa sama sekali tak bisa hingga harus dibakar atau dimusnahkan.
• Harga Jatuh, Petani Cabai Pagaralam Juga Hadapi Serangan Antrak Sehingga Turunkan Hasil Panen
• Truk Jatuh dari Jembatan, Hindari Lubang di Jalan Betung-Sekayu KM 72 Kemudian Hilang Kendali
"Kita belum tahu kapan ini akan dilakukan. Kemungkinan minggu-minggu ini," ujar dia.
Bachtiar menjelaskan bulog mempunyai peran dalam menjaga ketersediaan pangan, keterjangkauan, stabilitasi harga serta menjaga keamanan dari produsen ke konsumen.
Karena itu, ia meminta agar masyarakat tak perlu khawatir karena ketersediaan beras dan lain sebagainya cukup di seluruh Indonesia ini.