Gunung Anak Krakatau Naik ke Level Siaga, Masyarakat Diminta Siapkan Masker Antisipasi Ujan Abu
Status Gunung Api Anak Krakatau meningkat jadi level III (siaga) mulai hari ini. Abu Gunung Anak Krakatau dilaporkan sudah sampai cilegon Banten
Penulis: Wawan Perdana |
TRIBUNSUMSEL.COM-Status Gunung Api Anak Krakatau meningkat jadi level III (siaga) mulai hari ini, Kamis (27/12/2018).
Abu Gunung Anak Krakatau dilaporkan sudah sampai ke Kota Cilegon, Banten, pada Rabu (26/12/2018) sore.
Berikut Fakta-fakta Gunung Anak Krakatau dirangkum dari Instagram Account Official Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
1. Gunung Api Tipe A
Gunungapi Anak Krakatau terletak di Selat Sunda adalah gunung api strato tipe A dan merupakan gunung api muda yang muncul dalam kaldera, pasca erupsi paroksimal tahun 1883 dari kompleks vulkanik Krakatau.
2. Muncul ke Permukaan Sejak 1929
Aktivitas erupsi pasca pembentukan dimulai sejak tahun 1927, pada saat tubuh gunungapi masih di bawah permukaan laut.
Tubuh Anak Krakatau muncul ke permukaan laut sejak tahun 1929. Sejak saat itu dan hingga kini Gunung Anak Krakatau berada dalam fasa konstruksi (membangun tubuhnya hingga besar).
Saat ini Gunung Anak Krakatau mempunyai elevasi tertinggi 338 meter dari muka laut (pengukuran September 2018).
Karakter letusannya adalah erupsi magmatik yang berupa erupsi ekplosif lemah (strombolian) dan erupsi efusif berupa aliran lava.
3. Longsor Penyebab Tsunami
Pada tahun 2016 letusan terjadi pada 20 Juni 2016, sedangkan pada tahun 2017 letusan terjadi pada tanggal 19 Februari 2017 berupa letusan strombolian.
Sejak tanggal 29 Juni 2018, Gunung Anak Krakatau kembali meletus hingga tanggal 22 Desember berupa letusan strombolian.
Tanggal 22 Desember, seperti biasa hari-hari sebelumnya, Gunung Anak Krakatau terjadi letusan.
Secara visual, teramati letusan dengan tinggi asap berkisar 300 - 1500 meter di atas puncak kawah.