Berita Pagaralam
Ketua RT dan RW di Pagaralam Dapat Bonus Akhir Tahun
Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam berencana memberikan bonus akhir tahun kepada RT dan RW yang ada di Pagaralam
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM-Ketua Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) di Kota Pagaralam mendapat kabar baik pada akhir tahun ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam berencana memberikan bonus akhir tahun kepada RT dan RW yang ada di Pagaralam.
RT/RW dan perangkatnya dianggap sebagai ujung tombak pemerintah kelurahan.
Selalu dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hal ini membuat kinerja mereka cukup banyak dan tidak mudah.
"Untuk itu Ketua RW/RT butuh diperhatikan. Kalau mau menaikkan gaji bulanan, memang masih ada kendala dalam keuangan Pemkot Pagaralam. Untuk memberikan bonus tahunan," ujar Walikota Pagaralam Alpian Maskoni, Selasa (18/12/2018).
• Madura United Akan Perpanjang Kontrak Fabiano Beltrame Jika Jadi WNI, Proses Naturalisasi Berjalan
• Robbi Bike Bengkel dan Tempat Servis (Perbaikan), Jual Sparepart Sepeda di Palembang, Harga Nego
Jumlah ketua RT dan RW di Pagaralam sekitar 617 orang. Berarti Pemkot harus menganggarkan dalam 1 tahun Rp617 juta.
"Alhamdulillah usul itu telah disepakati oleh DPRD di Badan Anggaran, inshaa allah di tahun 2019, sudah bisa dibagikan bonus akhir tahunnya," katanya.
Namun Pemkot Pagaralam memberikan bonus tersebut bukan tanpa syarat.
Diharapkan adanya peningkatan partisipasi dari masyarakat dalam semua program pemerintah seperti bayar pajak sampai menjaga kebersihan lingkungan.
"Peran perangkat Ketua RW/RT yang paling dekat masyarakat, harus mampu membangkitkan lagi semangat gotong-royong di tengah masyarakat."
"Hal ini agar lingkungan masyarakat lebih bersih dan rasa kekeluargaan kembali timbul," harapnya.
• Kasus Pengaturan Skor Kembali Hangat, Manajer Madura FC Sebut Komite Wasit Terlibat, ini Sosoknya
• Istri di Palembang Ini Pamit ke Pasar 16 Tak Pulang-pulang, Suami Terima Telepon Mencurigakan
Pemkot Pagaralam berharap kepada Ketua RW dan RT, agar bisa senantiasa membantu pemerintah, mewujudkan program kerja yang tengah dijalankan.
"Ada beberapa hal di Pagaralam, yang nilai-nilainya sudah mulai luntur dan itu telah sama-sama kita rasakan. Kalau dulu gotong-royong itu, dilakukan setiap Jumat pagi,"
"Saya sendiri pernah merasakan, saat SMP jalan di Bukit Kayu Manis itu, ialah masyarakat yang membangun, dengan semangat gotong-royong membuat jalan," ungkapnya.
Namun yang terjadi sekarang semangat gotong-royong hilang.