Ini Kumpulan Surat dari 4 Bocah untuk Presiden Jokowi, Ada yang Minta Keadilan Bapaknya Meninggal
Gadis Cilik asal Pasaman, Sumatera Barat bernama Balqis Ufairah Syahira Nasution yang mengirim surat untuk Jokowi belakangan menjadi perbincangan
TRIBUNSUMSEL.COM-Gadis Cilik asal Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat bernama Balqis Ufairah Syahira Nasution belakangan menjadi perbincangan.
Demi mencari keadilan atas nasib ayahnya yang terjerat masalah hukum gara-gara aksinya menolak aktivitas penambangan, ia menulis surat untuk presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir dari Kompas.com, sebelumnya bocah berusia 10 tahun siswi kelas SD Negeri 05 Tonang Raya, Dua Koto, Kabupaten Pasaman sempat menulis puisi tentang nasib ayahnya dan viral di media sosial.
Dia kini mencoba jalan lain: mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.
Balqis berencana mengirimkan surat tulisan tangannya langsung itu kepada Jokowi pada 1 Desember 2018.
Dia berharap Jokowi membebaskan sang ayah, Mardiwal, dan keempat terdakwa lain dari segala tuntutan hukum.
Menurut Balqis, kelima terdakwa, termasuk ayahnya, yang dituduh sebagai provokator, sama sekali tidak bersalah.
Bahkan, saat kerusuhan yang mengakibatkan dua kendaraan polisi dibakar, sang ayah sekali tidak berada di lokasi.
Sejak ayahnya ditangkap pada Agustus lalu, Balqis merasa sangat tertekan, bahkan trauma berat.
Lagi pula Balqis sehari-hari sangat dekat dengan ayahnya.
Bahkan kini, jika mendengar bunyi sirine, Balqis cemas dan ingat tragedi ayahnya ditangkap polisi.
Berikut isi surat Balqis untuk Presiden Jokowi.
Dari lubuk hati yang paling dalam, saya bermohon pada Bapak Jokowi agar bisa membebaskan ayah saya dan keempat temannya dari jeratan hukum yang tidak mereka lakukan. Berawal dari permasalahan tambang emas yang dikelola oleh PT Inesco Jaya Makmur (IJM) di kampung kami yang ditolak kehadirannya karena tidak ada izinnya, Pak Presiden. Tapi kenapa ayah saya dan temannya yang hanya melindungi kampung kami justru malah dihukum? Apa kami salah, Pak Presiden? Di mana letak kesalahan kami, Pak Presiden?
Apakah kami harus kehilangan ayah karena ketamakan penguasa dan pengusaha, Pak Presiden? Apakah saya tidak pantas untuk hidup di kampung halaman kami sendiri, Pak Presiden? Tolonglah perjuangan kami warga Simpang Tonang, Pak Presiden. Saya masih kecil, Pak, saya masih butuh sosok orang tua untuk mendampingi masa kecil saya.
Aksi Bilqis ini bukanlah yang pertama, beberapa waktu sudah banyak aksi serupa yang dilakukan sejumlah anak-anak agar mendapat perhatian dari presiden Jokowi.