Waspada dan Kenali Cara Teroris Membujuk dan Merekrut Calon Pengikut, Jangan Mudah Terpengaruh

Perkembangan teknologi informasi media sosial (medsos) yang begitu berkembang pesat, dimanfaatkan para pelaku terorisme untuk merekrut calon pengikut

Sripo/ Beri Supriyadi
Dosen UIN Jakarta Dr Badrus Sholeh Phd memberikan kuliah umum dan lokakarya kepada para mahasiswa Prodi HI Fisip Unsri bertema Foreign Terrorist Fighters and Returnees: Managing Security in Southeast Asia." Senin (26/11/2018) 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA--Cara teroris merekrut calon pengikut diawali dari rasa penasaran yang dimiliki seseorang.

Rasa memiliki keingintahuan yang tinggi.

Perkembangan teknologi informasi media sosial (medsos) yang begitu berkembang pesat, dimanfaatkan para pelaku terorisme untuk merekrut calon pengikut.

Dosen UIN Jakarta Dr Badrus Sholeh menjelaskan, setelah ada rasa penasaran, terjadilah diskusi antara perekrut dan calon yang akan direkrut.

Dr Badrus Sholeh Phd hadir di Unsri saat memberikan kuliah umum dan lokakarya kepada para mahasiswa program studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Sriwijaya (Unsri).

Dr Badrus Sholeh mengingatkan para mahasiswa supaya tidak mudah terpengaruh terhadap adanya perbedaan paham ideologi pelaku kejahatan terorisme.

Cara Guru Kreatif Transfer Ilmu ke Siswa

Selain Gaji, Nabella Gabrella Ungkap Fakta Dibalik Pakaian Mahal Angel Lelga, Ternyata Semuanya

Para teroris menjadikan orang-orang pintar serta kalangan-kalangan intelektual dan orang terdidik sebagai sasaran untuk direktut.

"Diawali dari rasa penasaran dan keingintahuan. Sehingga berlanjutlah diskusi melalui jejaring sosial,"

"Diakhiri keinginan mereka untuk pergi berperang ke Irak atau pun Suriah. Tentu itu tidak dibenarkan," kata Dr Badrus Sholeh.

Kegiatan kuliah umum berlangsung, Senin pagi (26/11) pukul 09.00, di gedung C Fisip Unsri Indralaya.

Turut hadir Wakil Dekan II Fisip Unsri Ir Sofyan Effendi dan Kaprodi HI Dr Azhar serta para mahasiswa Prodi HI Unsri.

Kuliah umum dan lokakarya mengusung tema tentang tindakan pelaku terorisme lintas negara di Asia Tenggara (internasional) atau "Foreign Terrorist Fighters and Returnees: Managing Security in Southeast Asia."

Dosen UIN Dr Badrus Sholeh menjelaskan mengenai hubungan internasional terhadap kaitannya dengan tindakan terorisme lintas negara Asia Tenggara.

IMBI 3 on 3 Basketball Dimulai Hari Ini, 39 Tim Rebut Rektor Cup UIN Raden Fatah Palembang

Beli Tas Serba Rp 77 Ribu di Julian Potts OPI Mall dan Palembang Icon, Tanpa Syarat dan Ketentuan

Parahnya saat ini para pelaku terorisme tidak hanya berkaitan dengan kaum laki-laki saja melainkan perempuan pun turut terjerumus.

Bom bunuh diri yang terjadi di tanah air baru-baru ini pelakunya melibatkan satu keluarga, diantaranya merupakan kaum perempuan ibu dan anak.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved