Gempa Bumi
BMKG Catat Gempa 4 Kali Guncang Indonesia Hari Ini, Gempa Mamasa Berkekuatan 5 SR Dampak Gempa Palu
Hari ini, BMKG telah mencatat setidaknya ada empat gempa yang menguncang Indonesia Pukul 10.55 WIB, Mamasa diguncang gempa dengan kekuatan 5 magnitudo
TRIBUNSUMSEL.COM - Hari ini, BMKG telah mencatat setidaknya ada empat gempa yang menguncang Indonesia.
BMKG telah merilis kejadian gempa yang mengguncang Indonesia di laman web mereka di bmkg.go.id hari ini Kamis (15/11/2018).
Baca: 4 Tahun Mati Suri, Berikut 7 Fakta Merpati Airlines yang Akan Mengudara Lagi
BMKG mengeluarkan daftar gempa yang terjadi selama periode 28 September - 15 November 2018
Pada pukul 06.01 WIB, Mamasa, Sulawesi Barat, kembali diguncang gempa dengan kekuatan 5.5 magnitudo.
Pukul 06.31 WIB, dengan kekuatan 5 magnitudo, Mamasa diguncang gempa kembali.
Baca: Megawati Akui Terganggu dengan Orang yang Ada di Sekeliling Prabowo
Pukul 10.55 WIB, Mamasa diguncang gempa dengan kekuatan 5 magnitudo.
Tribunnews melansir dari Kompas, Kamis (15/11/2018) gempa yang terjadi di Mamasa kemungkinan dipicu oleh gempa Palu dan Donggala.
Ada dugaan bahwa meningkatnya aktivitas gempa karena Sesar Saddang yang dulunya tertidur kini aktif kembali akibat gempa yang mengguncang Palu dan Donggala.
Dengan kekuatan 7.4 M memungkinkan Sesar Saddang untuk aktif kembali.
"Ini merupakan fakta bahwa aktivitas gempa Mamasa berkaitan erat dengan reaktivasi Sesar Saddang", ujar Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG.
"Sangat mungkin bilamana transfer stress statis yang positif dan besar, mereaktivasi Sesar Saddang yang letaknya di sebelah selatan Sesar Palu Koro.
Hasil analisis Static Coulomb Stress Changes gempa Palu-Donggala dapat menjelaskan fenomena picuan gempa ini," kata Daryono.
Beberapa alasan dapat dijadikan sebagai penyebab gempa yang melanda Mamasa hari ini.
Pertama, efek direktivitas gempa Palu dan Donggala ke arah selatan sesuai arah propagasi rekahan (rupture) Sesar Palu-Koro.
Kedua, pergeseran sesar sangat cepat (super shear) diyakini dapat menimbulkan efek pemicuan di zona sesar lain di luar Sesar Palu-Koro.