Berita Pagaralam

Banyak Tidak Punya Jamban, 37 Persen Warga Pagaralam Masih BAB di Sungai dan Kolam

Urban Sanitation Development Program (USDP) Provinsi Sumsel mencatat 37 persen warga Pagaralam masih Buang Air Besar (BAB) sembarangan

Sripo/ Wawan Septiawan
TATAP MUKA : Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni saat bertatap muka bersama tim audien USDP untuk membahas tentang Sanitas Layak di Kota Pagaralam. Rabu (31/10/2018) di Ruang Rapat Besemah I. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM-Urban Sanitation Development Program (USDP) Provinsi Sumsel mencatat 37 persen warga Pagaralam masih Buang Air Besar (BAB) sembarangan.

Ada yang BAB di sungai maupun di kolam ikan.

Bukan saja 37 persen Kepala Keluarga (KK) yang tidak memiliki jamban, ada 6.000 KK yang tidak ada pembuangan air limbah.

Kondisi ini membuat Kota Pagaralam berada diperingkat 4 dari empat Kota di Sumsel dengan tingkat penduduknya yang tidak memiliki jamban paling tinggi di Sumsel.

Tim USDP Provinsi Sumsel, Yayat Hidayat mengatakan, dari data yang ada sebanyak 18.332 KK di Pagaralam tidak memiliki jamban dan 2.545 merupakan KK miskin.

Baca: Curhatan Ibu Maia Estianty Pasca Putrinya Menikah Dengan Irwan Mussry, Berharap Hal Ini ke Mantu

Baca: Dokter PNS Pelindo IV Tertangkap Nyambi Jadi Joki Tes SKD CPNS di Sulsel, Bayarannya Fantastis

"Jika dilihat dari data ini memang Pagaralam masih berada diposisi paling bawah dibandingkan 4 kota lainnya," ujarnya.

Namun berdasarkan data Proges Sektor Sanitasi di Pagaralam, sejak 2016 lalu pencapaian Pagaralam masih 45,08 persen atau sekitar 34.161 KK yang sanitasinya belum layak.

"Jika melihat data ini kita mendapatkan target hingga 2022 dari provinsi yaitu 75 persen."

"Jadi tergat yang harus kita capai yaitu 29,92 persen lagi," ujar Kepala DKPP Kota Pagaralam, A Parliansyah.

Sementara Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni mengatakan, memang jika dilihat dari letak goegrafisnya wajar jika Pagaralam menjadi peringkat terakhir untuk pencapaian tingkat sanitasinya.

Pasalnya di Pagaralam masih banyak daerah dataran tinggi yang memang sering kesulitan air.

"Memang dari zaman dahulu warga Pagaralam masih banyak yang buang air besar di kolam ikan yang ada dilingkungan permukiman terutama dikawasan penggiran kota."

"Namun kedepan ditargetkan semua masyarakat Pagaralam sudah memiliki jamban baik secara individual maupun komunal," katanya.

Baca: Kisah Korban Lion Air JT 610, Haska Pegawai DJP Berbekal Tamat Satu Juz Alquran

Baca: Dinas Lingkungan Hidup Cek Kualitas Air 7 Sungai di Pagaralam, IPAL PTPN VII, dan RSUD Besemah

Namun untuk mencapai target tersebut Wako mengajak semua OPD terkait untuk gencar melakukan sosialisasikan tentang pentingnya BAB dijamban bukan dikolam.

"Pola pikir masyarakat kita yang harus kita rubah terlebih dahulu agar program ini bisa berjalan dengan baik dan bisa tercapai selama lima tahun kedepan," harapnya. (SP/ Wawan Septiawan)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved