Harvino - Copilot Lion Air JT 610, Sempat Tak Diizinkan Terbang Hingga Asuh Anak Yatim, Ini Videonya

TRIBUNSUMSEL.COM -- Jatuhnya pesawat maskapai Lion Air JT 610 menimbulkan duka bagi keluarga penumpang.

Satu diantaranya datang dari sosok Co-pilot, Harvino yang ikut jadi korban.

Harvino diketahui merupakan pilot senior di maskapai Lion Air.

Tak tanggung-tanggung, pria telah memiliki 5000 jam terbang.

Baca: Jadwal Macau Open 2018 : Sebanyak Tujuh Wakil Indonesia Berjuang Dihari Pertama

Baca: Hati-Hati! Kulit Kering Akibat Diet Ketat Girls

Baca: Jadwal Piala AFF 2018 : Timnas Indonesia Surati Pemain Untuk Bergabung, Ada Nama Andritany dan Febri

Baca: Jadi Mualaf , Ini 5 Fakta Perjalanan Karier Aktor Tampan Roger Danuarta Sempat Jatuh Bangun

Diungkap adiknya, Vini Wulandari (36), mengaku tak mendapat firasat buruk mengenai kecelakaan yang dialami sang kakak.

Dua hari sebelum kecelakaan. Vivi itu mengetahui kalau kakaknya sedang tidak terbang.

"Makanya saya kaget, pertama yang kasih tahu itu teman saya di Surabaya, lalu saya cek dengan menelpon kantor Lion Air tapi sibuk.

Saya hubungi kakak saya juga dia enggak tahu, terus saya telpon istrinya juga enggak tahu, tapi dia bilang memang ada terbang.

Dari situ merasa perasaan jadi eggak enak," kata Vini

Setahu Vivi, sang kakak tak boleh terbang karena giginya berlubang.

"Kan enggak boleh kalau lagi sakit gigi. Tapi kata istrinya, sebelumnya sudah terbang juga.

Kemarinya dari Malang, benar memang rutenya Pangkalpinang, dia jalan pagi naik jemputan dari rumah," terang dia.

Diceritakannya, jika dulu Harvino sempat mencoba masuk sekolah penerbangan.

Namun kondisi saat itu sedang krisis yang tidak memungkinkannya melanjutkan cita-citanya menjadi pilot.

Setelah itu, Harvino pindah menjadi petugas Air Traffic Control (ATC) Angkasa Pura I.