Jokowi Dirayu Israel, Ini Alasan Israel Ingin Punya Hubungan Diplomatik dengan Indonesia

Jokowi Dirayu Israel, Ini Alasan Israel Ingin Punya Hubungan Diplomatik dengan Indonesia

AP via indianexpress.com
Dome of the Rock, landmark Yerusalem yang paling dikenal 

TRIBUNSUMSEL.COM - Jokowi Dirayu Israel, Ini Alasan Israel Ingin Punya Hubungan Diplomatik dengan Indonesia

Sejak zaman pemerintahan Soekarno, Indonesia terus menerus dirayu Israel agar mau membuka hubungan diplomatik dengan negara zionis tersebut.

Namun jawaban Bung karno tegas; selama Israel menjajah Palestina, Indonesia tidak akan pernah membuka jalinan persabatan bilateral dengan Israel.

Demikian juga sikap yang diambil oleh para presiden penerus Soekarno. Mulau dari Soeharto hingga Joko Widodo.

Namun Israel sepertinya tak mau menyerah.

Baru-baru ini, dikabarkan negeri yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tersebut kembali merayu pemerintahan Jokowi agar mau membuka hubungan diplomatik.

Baca: Heboh Perannya di Cinta Suci Dimatikan Foto-foto Irish Bella Bareng Ammar Zoni Bikin Penggemar Baper

'Rayuan' Israel tersebut dikeluarkan Netanyahu dalam konferensi internasional untuk wartawan Kristiani di Yerusalem, pekan lalu.

Dia menyatakan bahwa Israel sangat ingin membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Pasalnya, Nentanyahu menilai Indonesia punya arti penting bagi Israel.

" Indonesia sangat sangat penting bagi Israel. Indonesia satu-satunya negara yang belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sementara sebagian besar negara lainnya punya," kata Netanyahu, seperti dilansir Times of Israel, Minggu (15/10).

"Indonesia memiliki penduduk sebanyak lebih dari 200 juta orang."

Baca: Niat Baik Ingin Tolong Teman, Wanita Cantik Alami Hal Mengerikan Diperkosa Beramai-ramai dan Dibunuh

"Mereka memiliki umat Muslim dan puluhan juta umat Krsiten."

"Kami ingin melihat Indonesia di sini. Kami ingin memiliki hubungan baik dengan mereka."

Yerusalem
Sputnik International
Yerusalem
 

Ucapan Nentanyahu tersebut merupakan jawaban pertanyaan Monique Rijkers, salah seorang anggota konferensi.

Presiden Jokowi belum memberikan balasan resmi atas permintaan Nentanyahu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved