Pilpres 2019

Lewat Twitternya Politisi PSI Berani Sebut Dahnil selaku Jubir Prabowo-Sandiaga, Keji dan Nyinyir

Dedek Prayudi ikut mengomentari cuitan Jubir Jokowi-Sandi, Dahnil Anzar soal aksi pemerintah dalam penanganan gempa di Palu

(ANTARA FOTO/Rolex Malaha)
Warga melihat bangunan pusat perbelanjaan yang ambruk akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi ikut mengomentari cuitan Jubir Jokowi-Sandi, Dahnil Anzar soal aksi pemerintah dalam penanganan gempa di Palu.

Ia bahkan menyebut cuitan yang ditulis oleh Dahnil Anzar itu merupakan sesuatu yang nyinyir dan keji.

Hal itu disampaikan oleh Dedek di akun Twitternya, @uki_dedek, Senin (10/1/2018).

Baca: Minum Kopi Sampai Lebih 4 Cangkir Sehat ? Sebaiknya Minum Berapa Cangkir, Ini Penjelasan Ahlinya

Ia menanggapi cuitan Dahnil Anzar yang menyarankan pemerintah untuk menetapkan bencana di Palu dan Donggala sebagai bencana nasional.

Hal itu kata dia, dilakukan agar dunia internasional banyak membantu ke lokasi bencana.

Baca: Kubu Jokowi Usulkan Penggalangan Dana Donasi, Korban Gempa Tsunami Palu Melalui Kampanye

Di akhir kalimatnya, ia juga menyebut kalau peristiwa ini tentang kemanusiaan, bukan citra politik jelang pilpres.

"Demi kebaikan semua, knp tidak Pemerintah menyatakan ketidakmampuan menangani semua.

Lombok saja belum tuntas, maka nyatakan palu, donggala, lombok sbg bencana nasional, dan dunia internasional akan banyak membantu.

Ini tentang kemanusiaan bukan citra politik jelang pilpres," tulisnya.

Cuitan itu kemudian ditanggapi oleh Dedek Prayudi yang menyebut kalau cuitannya adalah sesuatu yang nyinyir bahkan keji.

Sebelum menyampaikan itu, Dedek mengatakan kalau ia sangat menghormati Dahnil Anzar.

"Saya sangat menghormati mas Dahnil.

Perbedaan pendapat tentang respon tanggap darurat itu biasa.

Tapi meyebut pemerintah melakukan pencitraan politik hanya karena berbeda pendapat tentang metode respon tanggap darurat adalah sesuatu yang nyinyir dan keji," tulisnya.

Cuitan Dedek Prayudi di Twitter, Senin (10/1/2018).
Cuitan Dedek Prayudi di Twitter, Senin (10/1/2018). (Twitter/Dedek Prayudi)

Gus Nadir

Menanggapi cuitan tersebut, salah seorang tokoh NU yang juga dosen di sekolah hukum Monash Australia, Nadirsyah Hosen, memberikan responnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved