Gatot Nurmantyo :KSAD Kalau Perintahkan Nonton G30S/PKI, tak Hukum Mati, Paling Copot Jabatan

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo pernah menggelar nonton bareng serta menginstruksikan pemutaran film G30S/PKI 2017

Serambi News
Gatot Nurmantyo 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo pernah menggelar nonton bareng serta menginstruksikan terkait pemutaran film G30S/PKI 2017 lalu.

Saat itu, Gatot beralasan ingin mengajak bangsa Indonesia untuk tidak melupakan sejarah kelam dan mencegah terulang kembali kekelaman tersebut.

Baca: Tengah Hamil, Raisa Maksa Gelar Konser di Melbourne, Jawaban Dosen Ini Makjleb

"Tujuannya adalah bukan untuk mendiskreditkan, tetapi peristiwa tersebut agar diketahui generasi muda, agar kita tidak terprovokasi lagi, terpecah-pecah lagi. Kalau kita tidak ingatkan, dalam kondisi seperti ini, orang tidak tahu bahwa ada gerakan-gerakan yang mengadu domba," katanya kepada wartawan usai berziarah di makam Presiden Suharto di Astana Giribangun, Selasa (19/9/2017) dikutip dari Kompas.com.

Baca: Tulis Artikel Kasus Bank Century, Asia Sentinel Tulis Permintaan Maaf pada SBY dan Partai Demokrat

Gatot tidak menampik bahwa perintah nonton bareng kepada jajarannya menimbulkan polemik di kalangan masyarakat.

Baca: Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Sebut Peran Projo Seperti TNI, Tanggapan Ketua DPP PKS Mardani

Bahkan Gatot tidak mempermasalahkan kecaman dari sejumlah pihak terhadap perintahnya tersebut.

"Yang lain bicara negatif, biar saja lah, tapi tujuan saya agar semua generasi mengetahui bahwa kita pernah punya sejarah yang kelam, dan jangan sejarah itu berulang," kata Gatot.

Bahkan, Pro kontra penayangan kembali film G30S- PKI menyita perhatian masyarakat luas termasuk Presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo.

Presiden menekankan bahwa menonton film apalagi mengenai sejarah itu penting.

Tetapi untuk anak-anak milenial yang sekarang, menurut Presiden, seharusnya dibuatkan lagi film yang disesuaikan dengan gaya mereka.

Baca: Lelah dan Bersabar 10 Tahun, Khawatir Fitnah Muncul Lagi, SBY Minta Jokowi Perjuangkan Kebenaran

Dengan begitu, para anak muda ini akan dengan mudah memahami bahayanya komunisme.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat berada di Magelang, Jawa Tengah, di Jembatan Grinjing pada hari Senin (18/9/2017) lalu.

Di akun Instagramnya, Gatot mengunggah hasil wawancara dengan sebuah surat kabar.

Dimana, dalam judul berita " Kalau KSAD tidak berani perintahkan Nobar Film G30S/PKI Pulang Kampung Saja"

Kalau KSAD tidak berani memerintahkan nonton bareng

film G-30S/PKI, bagaimana mau mimpin prajurit pemberani dan jagoan-jagoan seperti Kostrad, Kopassus, dan semua prajurit TNI AD. Kok KSAD-nya penakut... ya sudah pantas lepas pangkat. Ingat! Tidak ada hukuman mati untuk perintah nonton bareng, paling copot jabatan, bukan copot nyawa. Kalau takut, pulang kampung saja. Karena kasian nanti prajuritnya nanti disamakan dengan pemimpinnya penakut. Kan bisa menjatuhkan harga diri prajurit TNI AD yang terkenal di dunia pemberani plus super nekat.
-
Tapi saya yakin KSAD dan Panglima TNI bukan tipe penakut. Kita lihat saja pelaksanaannya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved