Pramugari Ini Harus Alami Kejadian Pahit Pasca Dilamar Sang Kekasih di Atas Pesawat,Ternyata
Pramugari maskapai China Eastern Airlines mungkin tak pernah berpikir bahwa momen manis saa
TRIBUNSUMSEL.COM -- Pramugari maskapai China Eastern Airlines mungkin tak pernah berpikir bahwa momen manis saat sang kekasih melamarnya di pesawat akan berpengaruh pada pekerjaannya.
Pasalnya, dia harus kehilangan pekerjaannya karena momen bahagia itu.
Melansir dari Asia One pada Kamis (13/9/2018), sebuah video yang viral pada Mei lalu memperlihatkan seorang pria yang berlutut di hadapan seorang pramugari.
Rupanya, pria tersebut melamar kekasihnya di hadapan seluruh penumpang pesawat selama penerbangan dari Xi An menuju Yinchuan.
Baca: Sandiaga Sebut Erick tak Minat Politik Sejak Muda, Minatnya Olahraga
Baca: Cara Buat SKCK di Polresta Palembang, Persiapan untuk Pemberkasan Tes CPNS
Baca: Panduan Akses sscn.bkn.go.id di Pendaftaran CPNS 2018, Penerimaan CPNS Mulai 19 September 2018
"Saya sungguh tidak tahu kekasih saya akan melamar saya pada penerbangan ini, terima kasih telah menjadi saksi saya," ucap pramugari melalui sistem mikrofon pesawat.
Dalam video yang diunggah di YouTube itu terdengar suara penumpang. Dia tersentuh oleh keromantisan momen yang diambil sekitar 1,5 jam setelah pesawat lepas landas.
Kendati banyak mendapat pujian dari penumpang, pasangan tersebut justru tidak menuai reaksi yang sama dari perusahaan maskapai.
Berdasarkan laporan Liaoning TV pada Senin lalu, manajemen perusahaan memecat pramugari karena dianggap membahayakan keselamatan penumpang.
Manajemen perusahaan menyatakan, melamar di tengah penerbangan menyebabkan gangguan dan tidak bertanggung jawab.
==
Penumpang Sandera Pramugari Pakai Pulpen, Pesawat Mendarat Darurat
Sebuah penerbangan Air China dari Changsha, provinsi Hunan menuju Beijing terpaksa dialihkan untuk pendaratan darurat pada Minggu (15/4/2018) pagi.
Pendaratan darurat dilakukan di Bandara Internasional Zhengzhpu Xinzheng, provinsi Henan, akibat adanya situasi penyanderaan.
Melansir dari AFP, penerbangan tersebut berangkat dari Changsha pada pukul 08.40 waktu setempat dengan tujuan akhir Beijing.
Namun setelah satu jam penerbangan, pesawat dipaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Zhengzhou, setelah seorang penumpang mengancam salah satu pramugari menggunakan pulpen.