Pilpres 2019
Beredar Spanduk PKS Bersanding Hizbut Tahrir Indonesia, 'Spanduk Fitnah Muncul Berbulan Lalu'
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa dirugikan dengan hadirnya spanduk yang menyudutkan partai PKS
TRIBUNSUMSEL.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa dirugikan dengan hadirnya spanduk yang menyudutkan partai PKS.
Baca: Soal Program Sertifikat Tanah, Fadli Zon ke Jokowi: Gak Sekalian SIM, STNK, KK #kampanyeterselubun
Dalam spanduk tersebut, dinilai berunsur kampanye hitam untuk menjatuhkan PKS.
Dimana, pada spanduk, tertulis #G2019Ganti Presiden dengan disandingkan organisasi yang sudah dilarang di Indonesia yaitu HTI.
Baca: Di Posko Cemara, Jokowi Umumkan Ketua Tim Pemenanganya Jumat Pukul 17.00
Padahal, kader sampai anggota PKS tidak merasa memasang spanduk tersebut.
Alhasil, DPP PKS meminta Polri untuk mengusut spanduk yang merugikan PKS tersebut.
Baca: Viral Lagu Aku Gak Mau Ganti Presiden, Tandingan Syair Lagu #2019Ganti Presiden
Dikutip dari akun twitter resmi PKS, @PKSejahtera tampak caption bertuliskan.
Ternyata masih ada yang tidak mau berkompetisi secara sehat dalam demokrasi kita. Sudah beberapa kali kampanye hitam untuk PKS beredar dan tanpa satupun terungkap pelakunya.
Baca: Prediksi Conor McGregor vs Khabib Nurmagomedov: Saat Ejekan Conor McGregor Tak Berarti Apa-apa
Semoga kita tidak terprovokasi dgn kampanye hitam yang dapat merusak persatuan kita.
Dikutip dari website PKS.id, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta aparat kepolisian segera mengungkap aktor pemasangan spanduk khilafah yang masih ditemukan.
Ketua DPP PKS Bidang Humas Ledia Hanifa mengungkapkan, spanduk-spanduk fitnah PKS mendukung sistem khilafah sudah muncul berbulan-bulan lalu.
Tetapi, ujar dia, sampai muncul lagi saat ini belum ada kemajuan berarti dari aparat kepolisian.
"Mabes Polri mengeluarkan pernyataan akan mengusut ini sejak tiga bulan lalu. Teman-teman PKS Jakarta juga sudah melaporkan spanduk fitnah khilafah ini ke polisi beberapa bulan silam. Sampai sekarang muncul lagi, belum ada laporan perkembangan kasus," papar anggota DPR RI ini di Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Spanduk fitnah khilafah, papar Ledia, sangat mengganggu situasi berbangsa di tengah permasalahan ekonomi akibat melemahnya nilai tukar rupiah.

"Spanduk-spanduk seperti ini wajib diusut aktornya jelang tahun-tahun politik dan permasalahan ekonomi seperti saat ini. Dampaknya jadi tidak kondusif," papar dia.
Terlebih, ujar Ledia, spanduk juga tidak sesuai dengan visi PKS yang mewujudkan keadilan dan kesejahteraan dalam bingkai NKRI.