Pilpres 2019
Ini Komentar Pakar Telematika Atas Pidato Jokowi yang Beri Arahan 'Berkelahi'
Sebagai presiden, Jokowi sebaiknya lebih bijak dalam memilih diksi yang diucapkan. Sehingga pidato presiden tidak justru menimbulkan polemik
TRIBUNSUMSEL.COM - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo enggan berkomentar banyak terkait pidato presiden Joko Widodo kepada relawan yang menyebut 'kalau diajak Berantem berani'.
Hal tersebut dikatakan Jokowi dalam rapat umum bersama relawan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (4/8/2018).
Baca: Tembak Ditempat Usulan Kapolda Sumsel Terbukti, Pelaku Jambret di Kambang Iwak Palembang Tewas
Baca: Ustaz Abdul Somad Tiba-tiba Dipetisi Warga Indonesia, Apa Permasalahannya ?
Baca: Daftar Kekayaan Calon DPD Se-Indonesia, Siapakah Calon Terkaya Asal Sumsel? Lihat Disini
"Saya memilih no comment ketika ditanya soal pidato itu," kata Roy kepada Tribunnews, Minggu, (5/8/2018).
Meskipun demikian Roy mengatakan sebagai presiden, Jokowi sebaiknya lebih bijak dalam memilih diksi yang diucapkan.
Sehingga pidato presiden tidak justru menimbulkan polemik di masyarakat.
"Sebaiknya memang sebagai Presiden harus lebih bijak dan bersifat negarawan dalam memilih diksi yang mau diucapkan, agar tidak menjadi Kontroversi yang tidak Perlu di Masyarakat," katanya.
Sebelumnya dalam pidatonya kepada relawan, Jokowi meminta untuk tidak menyerang kubu lawan di pemilihan presiden 2019 dengan ujaran kebencian dan fitnah.
Meskipun demikian Jokowi meminta kepada relawan harus berani menghadapi serangan politik yang datang kepadanya.
"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi dalam pidatonya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Pidato Jokowi, Roy Suryo: Presiden Harus Bijak Memilih Diksi, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/08/05/soal-pidato-jokowi-roy-suryo-presiden-harus-bijak-memilih-diksi.