Pilpres 2019
Tegas, Dewan Syuro PKS Bantah Abstain di Pilpres Akan Kawal Terus Rekomendasi Ijtima Ulama
PKS kawal terus hasil rekomendasi Ijtima Ulama. Aspirasi umat dan ulama akan menjadi pegangan PKS dalam mengusung Capres dan Cawapres
TRIBUNSUMSEL.COM - Wakil Ketua Majlis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebut partainya ada kemungkinan abstain dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @hnurwahid yang diunggah pada Kamis (2/8/2018).
Baca: PKS Rencana Ambil Opsi Abstain Saat Pilpres 2019, Politisi Gerindra Ingatkan Ada Sanksinya
Baca: Mbak Tutut Ungkap Cara Presiden Soeharto Goda Ibu Tien Saat di Pesawat Sampai Tertawa Geli
Baca: 10 Agustus Hari Terakhir Pendaftaran Kontestasi Pilpres, Umur AHY Genap 40 Tahun, Jadi Daftar kah?
Baca: Begini Respon Kubu Jokowi soal Hasil Ijtima Ulama Pendamping Prabowo di Pilpres 2018
Awalnya, netter dengan akun @Irsyad_Ali menanyakan mengapa PKS disebut mendadak mengeluarkan istilah abstain dalam Pilpres?
@Irsyad_Ali: Apakah berita ini benar pak @hnurwahid @MardaniAliSera? Mengapa tdk sesuai dgn respon2 Pak Dayat yg beredar bahwa PKS menerima paket rekomendasi ijtima' 'ulama?
Mengapa ujug2 ada istilah abstain dari PKS? Direktur PencapresanPKS? @mustafakamal_wd @bayprio
Menanggapi hal itu, Hidayat mengatakan jika partainya mengawal terus hasil rekomendasi cawapres dari Ijtima Ulama yang digelar beberapa waktu lalu.
"Itu berita tidak akurat, sudah diklarifikasi kpd narsumnya, Beliau sanggah nyatakan itu. Itu judul&framing berita yg dibuat olh medianya. Kemaren sore Sekjend PKS sudah sampaikn press rilis, sbg semacam klarifikasi, dg judul 'PKS kawal terus rekomendasi Ijtima Ulama...'. Trims," tulis Hidayat Nur Wahid.

Postingan Hidayat Nur Wahid (Capture/Twitter)
Sementara itu, melalui rilisnya, Sekretaris Jenderal DPP PKS Mustafa Kamal mengatakan jika hasil Ijtima Ulama merupakan pegangan bagi partainya.
"PKS kawal terus hasil rekomendasi Ijtima Ulama. Aspirasi umat dan ulama akan menjadi pegangan PKS dalam mengusung Capres dan Cawapres," kata Kamal dalam rilisnya.
Kamal punn mengaku pihaknya bersyukur lantaran salah satu nama dari 9 calon yang direkomendasikan PKS masuk dalam hasil Ijtima Ulama.
"Habib Salim masuk salah satu dari 9 yang diputuskan oleh Majelis Syuro," imbuh Kamal.
Kalam juga menegaskan apabila partainya tidak membuat opsi lain selain opsi yang sudah direkomendasikan dalam Ijtima Ulama.
"Pilihan cawapres apakah nanti jatuh ke Habib Salim ataukah ke Ustadz Abdul Somad, bagi bangsa Indonesia, keduanya sama-sama baik. Keduanya adalah pilihan dan kebanggaan umat dan ulama. Patut sama-sama kita perjuangkan. Tentu kita akan teruskan dalam pembahasan di Majelis Syuro," sambung Kamal.
Lebih lanjut, ia menuturkan jika hasil Ijtima Ulama tersebut dalam waktu dekat akan dibawa dalam Musyawarah Majlis Syuro PKS.