Pilpres 2019
Begini Respon Kubu Jokowi soal Hasil Ijtima Ulama Pendamping Prabowo di Pilpres 2018
Ia kemudian menyoroti hasil Ijtima Ulama. Menurut Ali Ngabalin, tanggapan kubu Jokowi hasil ijtima ulama
TRIBUNSUMSEL.COM-Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin turut menanggapi hasil Ijtima Ulama yang disampaikan beberapa waktu lalu.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan dalam acaraPrime Talk yang disiarkan oleh MetroTV pada Rabu (1/7/2018).
Baca: HUT RI ke-73: McDonalds Promo Hingga 73 Persen di Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2018, Cek di Sini
Baca: Berita Harian 17 Agustus: Inilah Logo HUT RI dari Tahun ke Tahun, Logo HUT ke-73 Ada unsur Jokowi
Baca: Inilah Tema dan Logo Resmi HUT RI ke-73, Simak Makna dan Arti di Baliknya
Ia kemudian menyoroti hasil Ijtima Ulama.
Menurut Ali Ngabalin, kubu Jokowi mengapresiasi hasil tersebut.
"Bagi saya referensi keilmuan, kita boleh melihat Ijtima Ulama itu.
Sebetulnya, perkumpulan ulama Ijtima Ulama itu menyodorkan beberapa persyaratan-persyaratan, amanah, tabligh, siddiq dan lain-lain.
Hampir tidak pernah kita temukan hasil Ijtima Ulama itu menyodorkan nama.
Itu bisa diragukan, itu bisa dipertanyakan kualifikasi, kualitas kumpulnya teman-teman (ulama) itu," kata Ngabalin.
Ali Ngabalin kemudian mengungkapkan jika ulama seharusnya mewakili suara umat, sehingga seharusnya menyodorkan kriteria, bukan nama (capres/cawapres).
Baca: Link Live Streaming World Badminton Championship 2018: Ujian Berat Wakil Indonesia
Baca: Link Live Streaming Piala AFF U-16 Indonesia vs Vietnam di Indosiar Pukul 19.00, Ujian Timnas
Baca: Andalkan Pemain Kembar, ini Link Streaming Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16 Hari ini
"Tapi ini kan muncul nama, makanya saya bilang jangan membawa nama ulama dalam politik praktis.
Tapi ini saya laporkan kepada bapak presiden, ya Alhamdulillah, selamat demokrasi kita telah tumbuh," ucapnya.
Sementara itu, Burhanudin Muhtadi dari Indikator Politik Indonesia mengatakan apabila hawa politik Indonesia saat ini sangat dipengaruhi oleh Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Hal tersebut tampak dari menguatnya beberapa tokoh berbasis agama.
Menurut Burhan, pekerjaan rumah (pr) bagi dua kubu nantinya adalah mencari cawapres yang dapat diterima oleh seluruh kalangan, termasuk bisa menangkal politik identitas.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini.
Diketahui dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Bangsa yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) muncul beberapa nama tokoh cawapres yang direkomendasikan untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Hasil Ijtima Ulama merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden.