Pilpres 2019

Pengamat : Cawapres Dari PKS Tidak Signifikan Meningkatkan Suara Prabowo

Kami menghargai kepada GNPF ulama yang merekomendasikan Habib Salim Segaf calon wakil presiden Prabowo

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri saat menghadiri acara GNPF 

TRIBUNSUMSEL.COM - Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyudin berpendapat bahwa partainya merasa lebih khawatir ditinggal ulama dibanding ditinggal Prabowo.

Hal itu disampaikannya terkait dengan adanya rekomendasi dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) terhadap ketua majelis syuro PKS, Habib Salim Segaf Al Jufri.

Baca: Aksi Radikal dan Teroris di Kampus Akan Ditangkal Forum Pemuda NKRI

Baca: Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf : Ustaz Somad Sebagai Cawapres Peluang Menang Besar

“Kami menghargai dan berterima kasih kepada GNPF ulama yang merekomendasikan Habib Salim Segaf al Jufri sebagai calon wakil presiden mendampingi pak Prabowo. Karena sejalan dengan prinsip perjuangan PKS, yang akan senantiasa bersama umat dan ulama. Karena kami sebenarnya lebih khawatir ditinggal umat dan ulama ketimbang ditinggal Pak Prabowo,” katanya dalam acara talkshow di sebuah stasiun televisi swasta, Minggu (29/7/2018).

Ketidakkhawatiran ditinggal Prabowo ketimbang ulama itu setidaknya sesuai dengan pernyataannya beberapa waktu lalu di hadapan media, bahwa komunikasi dengan Gerindra terkait posisi capres-cawapres belum mencapai 100 persen, dan masih terbukanya semua kemungkinan.

"Proses komunikasi sekarang sudah bisa dikatakan 80 persen. Tapi di dalam politik kan semua kemungkinan bisa terjadi. Tinggal 20 persen lagi," kata Suhud dalam diskusi 'Cerita di Balik Drama Copras Capres' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7/2018).

Suhud bahkan menyebut masih ada kemungkinan PKS dan Gerindra tidak menemukan kesepakatan.

Hal itu, menurutnya akan ditentukan dalam komunikasi di antara kedua partai beberapa hari ke depan.

Menaggapi hal ini, pengamat politik Ray Rangkuti berpendapat, bawah wajar saja PKS menerima rekomendasi GNPFU karena kebetulan yang direkomendasikan sebagai cawapres Prabowo adalah ketua majelis syuronya.

Namun menurutnya, semua tergantung Prabowo apakah akan mengikuti rekomendasi GNPFU atau tidak.

Ray menambahkan bahwa Prabowo kemungkinan akan berfikir dua kali memilih cawapres dari PKS karena akan membawanya terlalu ke pojok kanan.

"Apalagi dari sisi elektabilitas tidak akan signifikan meningkatkan suara Prabowo," katanya, saat dihubungi, Senin (30/7/2018).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PKS Mengaku Lebih Takut Ditinggal Ulama Daripada Prabowo, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/07/30/pks-mengaku-lebih-takut-ditinggal-ulama-daripada-prabowo.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved