Insiden Dresden, Kala Pemuda Pukul Kepala Soeharto Hingga Tuduhan Kudeta Sri Bintang Pamungkas
Rasanya tak ada aksi demonstrasi terhadap Presiden Indonesia yang ekstrim, selain yang pernah dialami Soeharto.
TRIBUNSUMSEL.COM - Rasanya tak ada aksi demonstrasi terhadap Presiden Indonesia yang ekstrim, selain yang pernah dialami Soeharto.
Bahkan diceritakan Soeharto sampai geram bukan kepalang akibat insiden itu.
Namanya Insiden Dresden.
Baca: Baru Melahirkan, Fairuz Tiba-tiba Ngamuk Lihat Suami Mesra Dengan Intan Nuraini, Ternyata
Baca: Jadi Lelaki Perebut Istri Orang, Striker Inter Milan ini Tak Dibawa Argentina ke Piala Dunia
Baca: Dinikahi Mantan Kekasih Raline Shah, Penampilan Baru Whulandary Herman Jadi Sorotan Artika Sari Devi
Dirangkum dari berbagai sumber, kala itu Soeharto beserta rombongan tengah melakukan kunjungan ke Jerman dalam rangka mempererat hubungan antar kedua negara.
Soeharto yang datang bersama sang istri, Tin Soeharto dan menteri-menterinya, seperti BJ Habiibe dan Ali Alatas dijadwalkan mengunjungi Museum Zwinger.
Kedatangan rombongan ke sana dalam rangka Menyaksikan pameran lukisan Raden Shaleh, maestro pelukis asal tanah air yang tersohor di Eropa.
Saat tiba di kawasan museum, rupanya Soeharto dan rombongan disambut oleh ratusan demonstran.
Massa datang dari aktivis Kemerdekaan Timor Timur, dan mayoritas anak muda warga negara Jerman.
Demonstran memperlakukan rombongan Suharto, dalam keterangan beberapa saksi mata yang diceritakan ulang kepada aktivis pro-demokrasi Indonesia lainnya, “persis seperti kami di kampung mengusir ayam."
Mereka membawa spanduk protes soal Timor Timur dan membawa panci seraya dipukul-pukul untuk membuat suasana riuh.
Suasana semakin tegang ketika massa mulai memaksa mendekati Soeharto dan rombongan, tepatnya di depan pintu masuk museum.
Seorang anak muda, Luciano ‘Romano’ Valentim Conceixao kala itu melakukan aksi terhadap Soeharto, yang membuat geger orang-orang Indonesia.
Dengan menggunakan gulungan koran, Luciano menggebuk kepala belakang Soeharto.
Usai insiden, Soeharto beserta rombongan langsung masuk ke dalam museum.
Tak hanya insiden yang 'tersohor' itu, insiden lainnya yakni massa mengguncang-guncangkan bus yang berisi rombongan menteri.