Berita Palembang

Hari Buruh 2018,Pasangan Suami Istri Berangkat Tengah Malam Dari Mesuji Demi Suarakan Haknya

Sepasang suami istri yang bekerja di perusahaan karet di kawasan Mesuji terlihat bersemangat berteriak mengikuti komando

TRIBUNSUMSEL.COM/SIEMEN MARTIN

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sepasang suami istri yang bekerja di perusahaan karet di kawasan Mesuji terlihat bersemangat berteriak mengikuti komando orator saat aksi May Day di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Selasa (1/5/2018).

Eka dengan istrinya rela berpeluh panas agar bisa sejahtera menjadi buruh. Bahkan tidak ada tidur malam saat mengikuti aksi demo ini, karena ia pergi dari rumah sekitar pukul 02.00 dan tiba di Palembang pukul 08.00.

"Kami numpang bus bersama kawan-kawan, ya demi harga diri buruh," ujarnya.

Massa yang tergabung dalam Kongres Asosisasi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) se-Sumsel ikut aksi memperingati hari buruh internasional.

Massa yang datang menggunakan bus dan motor yang dikawal oleh pihak kepolisian lebih dulu berkumpul di Benteng Kuto Besak dan melakukan longmarch menuju Monpera.

Massa juga membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan-tuntuan mereka, diantaranya isi tuntutan adalah Stop PHK sepihak, tolak sistem magang, hapus sistem kerja kontrak dan outsorcing, beri perlindungan dan kesejahteraan buruh tani Indonesia, dan masih banyak lagi.

Orator aksi buruh, Dody menyatakan bahwa bangsa Indonesia tidak terlepas pembangunannya dari para buruh. Sehingga sudah selayaknya hak buruh diperjuangkan lebih baik.

"Penuhi hak-hak kami, penjarakan pihak perusahaan yang nakal. Kita turun kejalan untuk menyuarakan suara kita, bunuh kapitalisme negara ini," teriaknya.

Bukan sebab para buruh menuntut, hal itu mengingat untuk sejahtera dirasa belum terpenuhi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved