Berita Palembang

Melihat dari Dekat Penampakan Stasiun LRT Sumsel

“Progres LRT saat ini telah mencapai 90 persen. Setelah didatangkan rangkaian kereta, akan dilakukan ujicoba trase LRT

Penulis: Agung Dwipayana |

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Perampungan proyek kereta ringan atau Light Rail Transir (LRT) Sumsel tinggal menghitung bulan. PT Waskita Karya selaku kontraktor menargetkan pembangunan kereta ringan pertama di Indonesia ini rampung 100 persen pada Juni mendatang.

“Progres LRT saat ini telah mencapai 90 persen. Setelah didatangkan rangkaian kereta, akan dilakukan ujicoba trase LRT tahap pertama pada Mei atau Juni mendatang,” ujar Direktur Operasi (Dirops) PT Waskita Karya, Adi Wibowo kepada wartawan, Rabu (21/3/2018).

Rencananya, ujicoba LRT tahap pertama dilakukan mulai dari depo LRT di Jakabaring hingga Stasiun LRT Polresta dekat Fly Over Simpang Jakabaring.

Salah satu stasiun yang bakal dilewati kereta saat ujicoba, yakni Stasiun LRT Jakabaring yang berlokasi di depan pintu utama Jakabaring Spot City (JSC).

Stasiun ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dapat dilihat dari luar, seperti dua unit tangga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan dua unit travelator, yang kesemuanya sudah dipasang, namun masih dalam tahap pengerjaan.

Manajer Proyek LRT Sumsel Zona 5, Erwin Martoras melalui Penanggung Jawab Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Indra Hukama menjelaskan, Stasiun LRT Jakabaring di zona 5 sama seperti stasiun LRT lainnya yang terdiri dari dua lantai, yakni lantai concourse dan lantai peron.

Di lantai concourse terdapat beberapa komponen seperti ruang mesin tiket, ruang tiket, cash and ticket handling room, kantor peron, kantor stasiun, ruang fasilitas keselamatan dan kesehatan, ruang informasi, ruang sampah sementara, toilet, ATM center dan mechanical and electrical (ME) room serta ruang untuk sarana penunujang lainnya.

“Semua stasiun LRT fasilitasnya sama seperti di stasiun (LRT) Jakabaring ini,” jelas Indra.

Interior di lantai concourse tampak cantik, yakni berupa pier head sebanyak 13 buah, yang merupakan pucuk pilar penyangga stasiun, sekaligus penopang jalur ganda (double track) LRT.

Dinding luar dan dalam stasiun LRT dilapisi dengan dinding Alumunium Composite Panel (ACP) yang berwarna metalik dan non logam.

Sedangkan di lantai peron yang berada di atas lantai concourse, terdapat area peron, kantor peron, signaling and telecom equipment room dan panel room.

Untuk menuju lantai peron dari lantai concourse, tersedia delapan akses jalan, di antaranya empat unit tangga manual, eskalator dan lift, masing-masing dua unit.

Dilanjutkan Indra, di jalur LRT yang melewati lantai peron di setiap stasiun terdapat sejumlah komponen seperti rel, slab track (pengganti bantalan rel), konduktor listrik, walk way dan pagar railing.

“Khusus walk way fungsinya untuk mengevakuasi penumpang jika seandainya kereta bermasalah atau ada hal darurat lainnya,” terang Indra.

Menurut Indra, fisik Stasiun LRT Jakabaring secara keseluruhan telah selesai. Pihaknya tinggal mengerjakan komponen yang berkaitan dengan kelistrikan.

Di sepanjang walk way, beberapa pekerja sibuk mengelas besi komponen walk way dan pagar railing.

“Semua (pengerjaan fisik stasiun) sudah rampung. Tinggal menyambung aliran listrik dan ada sedikit lantai yang belum dipasang keramik. Ini juga karena kita memasang kabel di bawah lantai stasiun,” tukasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved