Berita Palembang
134 Km Jalan di Sumsel Rusak Berat, Siapkan Rp 910 Miliar untuk Perbaikan
Jalan yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi sumsel sepanjang lebih dari 1.513 kilometer (Km)
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jalan yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi sumsel sepanjang lebih dari 1.513 kilometer (Km), saat ini sekitar 25 persennya atau lebih dari 134 Km kondisinya rusak berat.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Jalan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Provinsi Sumsel, Muchtar, Kamis (22/3).
Menurutnya, berdasarkan data yang tercatat jalan provinsi saat ini meliputi 827 Km dalam kondisi baik, 296 Km di posisi sedang, lalu 256 Km dalam kondisi rusak ringan, dan 134 Km pada posisi rusak berat.
"Sebagian besar proyek perbaikan jalan saat ini telah berjalan di sejumlah Kabupaten/Kota di Sumsel. Bahkan yang terbaru dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel, Alex Noerdin saat di OKU," ujarnya.
Mengingat keterbatasan anggaran yang ada, maka proses perbaikan yang dilakukan kebanyak sifatnya fungsional terlebih dahulu.
Meskipun ada beberapa daerah yang dilakukan peningkatan kualitas jalan.
"Alokasi anggaran jalan dan jembatan di tahun ini sebesar Rp 910 miliar, jumlah tersebut sudah termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 93 miliar. Anggaran ini lebih banyak tersedot untuk pengerjaan Jembatan Musi VI, tahun ini saja alokasinya mencapai Rp 231 miliar," katanya.
Oleh karena itu, perbaikan dengan sifat perawatan berkala menjadipilihan utama untuk mayoritas perbaikan jalan.
Mengingat untukmelakukan peningkatan jalan diperlukan biaya yang cukup besar.
Seperti peningkatan di ruas jalan Kurungan Nyawa-Gumawang dari alokasi anggaran sekitar Rp 24 miliar hanya mampu memperbaiki jalan sepanjang 4 Km.
Asumsinya dalam 1 Km jalan itu dibutuhkan biaya sekitar Rp 7 miliar. Dengan catatan perbaikan yang dilakukan sifatnya peningkatan (cor beton).
Sementara Kepala Dinas PUBM-TR, Ucok Hidayat mengatakan, ada tigajenis perbaikan jalan, yakni pemeliharaan rutin, lalu pemeliharaan berkala, dan untuk kerusakan jalan yang telah habis masa perawatanya adalah peningkatan.
"Untuk yang terakhir tersebut memerlukan anggaran yang lebih besar. Sebagai gambaran, untuk peningkatan jalan anggaran puluhan miliar hanya bisa memperbaiki jalan beberapa kilometer saja," katanya.
Kondisi jalan yang rusak berat terjadi di daerah OKU Timur, OKI, dan OI, dan Lubulinggau.
Oleh sebab itu, sementara ini peningkatan jalan hanya dilakukan di ruas jalan daerah tersebut. (nda)