Berita PALI
Petani Karet di PALI Mengeluh Harga Karet Bertahun-tahun Anjlok, Penyebabnya Masih Misterius
Hingga detik ini, harga karet di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) masih anjlok.
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ariwibowo
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Hingga detik ini, harga karet di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) masih anjlok.
Warga PALI mata pencarian lebih kurang 90 persen petani karet mengaku sudah bertahun-tahun harga karet anjlok.
Harga karet basah di tingkat petani berkisar Rp 5 ribu, sedangkan untuk harga karet kering berkisar Rp 8 ribu per/Kg sesuai dengan kualitas nya.
"Sudah bertahun harga karet murah di desa kami murah, lebih tiga tahun lebih harga karet anjlok," kata Ruswandi, warga Kecamatan Abab, Selasa(13/3/2018).
Dikatakan Ruswandi, melihat kondisi anjloknya harga karet, petani karet di Bumi Serepat Serasan sangat mengeluh.
"Kami sebagai petani karet mengeluh dengan kondisi saat ini, tidak tahu juga apa penyebab karet murah berkepanjangan ini," jelas Ruswandi.
Sementara itu, pengepul karet alias toke karet, Wardiman mengakui harga karet sudah lama anjlok ini.
Berbagai macam informasi turunnya harga karet diantaranya kualitas karet petani di Indonesia khususnya di PALI kalah bersaing dengan karet di negara lain.
Ada juga terdengar bahan baku karet sudah berlimpah sehingga permintaan karet dikurangi otomatis harga karet makin anjlok.
"Kalau kita dengar di pabrik karet di Palembang, simpang siur, katanya stok karet berlimpah, ada juga menyebut kualitas karet kita kurang bersaing," ujar Wardiman