Mantan Presiden BJ Habibie Dikabarkan Jatuh Sakit, Ini Konfirmasi Pihak Yayasan Habibie Center

Kabar duka kali ini datang dari mantan presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, atau lebih dikenal dengan singkatan BJ Habibie.

kolase Tribunsumsel

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kabar duka kali ini datang dari mantan presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, atau lebih dikenal dengan singkatan BJ Habibie.

Tokoh yang dikenal dengan kecerdasaannya ini dikabarkan dirawat di sebuah rumah sakit di Jerman karena kondisi kesehatan yang menurun diduga mengalami gangguan jantung.

Seperti dilansir dari Kompas, sekretaris pribadi Habibie, Rubijanto mengungkapkan, BJ Habibie mengalami masalah pada klep jantungnya, pada Kamis (1/3/2018) lalu sekitar pukul 20.00 WIB atau pukul 14.00 waktu Muenchen.

Baca Juga :

Jarang Diekpose, Putri Cantik dari Komedian Sule Ternyata Punya Suara Merdu,Tonton Videonya

Serba Mewah ! Inilah Potret Rumah Pendangdut Tajir Inul Darastista,Ruang TVnya Bikin Melongo

Jadi Istri Pengusaha Tajir,Begini Penampakan Rumah Mewah Siti Nurhaliza Usai Lahirkan Anak Pertama

Rubijanto mengaku sempat berbicara melalui sambungan telepon dengan Habibie. "Dengan suara parau beliau menjelaskan bahwa pada awalnya sulit dan sesak bernapas yang terjadi pada Selasa," kata Rubijanto dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Setelah mengalami sesak nafas itu, Habibie dibawa ke Klinik Starnberg di Muenchen. Tim dokter langsung memeriksa kondisi Habibie.

"Diketahui klep jantung termonitor ada kebocoran, seperti yang dialami oleh almarhumah Hasri Ainun Habibie," kata Rubijanto. Akibat kebocoran klep jantung itu, terjadi penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter, sehingga Habibie terasa sulit bernapas. Tensi (tekanan darah) meningkat sampai 180 atas," ujarnya.

Berdasarkan analisa dokter, Habibie harus segera menjalani operasi jantung atau dapat dilakukan pengobatan dan tindakan dengan cara yang lebih canggih.

Habibie, kata Rubijanto, memilih untuk menjalani tindakan dengan menggunakan metode yang lebih canggih. Pada Jumat kemarin, tim dokter melakukan pemasangan kateter dari mulut.

Itu dilakukan untuk mengetahui persisnya kebocoran klep jantung dan untuk menentukan tindakan mana yang lebih tepat untuk ditempuh.

Menurut Rubijanto, Habibie berharap pada pelaksanaan tindakan operasi jantung di Muenchen dapat dihadiri dan disaksikan oleh paling tidak dua dokter spesialis ahli jantung dari Indonesia dan satu personel tambahan Paspampres.

"Beliau harapkan seluruh biaya perawatan dan tindakan medis yang timbul di Muenchen, ditanggung oleh Pemerintah RI sesuai undang-undang yang berlaku," kata Rubijanto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved