Berita Baturaja

Terusir dari Kampung, Satu Keluarga di Desa Kasambirata Hidup di Kebun, Kondisinya Memprihatinkan

Kondisi ini diketahui, pasca rombongan mahasiswa dan mahasiswi yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Baturaja

TRIBUNSUMSEL.COM/RETNO WIRAWIJAYA
Sakri (71) warga Desa Kesambirata, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten Ogan Komering (OKU) harus menghabiskan aktifitas sehari-hari untuk berjuang hidup. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Retno Wirawijaya

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Sakri (71) warga Desa Kesambirata, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten Ogan Komering (OKU) harus menghabiskan aktifitas sehari-hari untuk berjuang hidup. Ia harus tinggal di dalam perkebunan bersama istri dan dua anaknya jauh dari keramaian.

Kondisi ini diketahui, pasca rombongan mahasiswa dan mahasiswi yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) angkatan 20 tahun 2018.

Baca: Follower Instagram Lebih dari 20 Juta, yang Dialami Ayu Ting-ting Ditempat Umum Sungguh Mengejutkan

Baca: Posting Foto Lagi di Kamar Mandi, Pose Aura Kasih Seperti ini Jadi Sorotan

Baca: OMG! Fotonya Tampil di Majalah Fashion Dunia, Agnes Monica Didoakan Jangan Sampai Lakukan Ini

Baca: Sudah Lama Tidak Terlihat, Ini 5 Foto Kompak Mesra Mama Amy dengan Mama Rieta yang Bikin Kangen

Mahasiswa KKN Unbara, Jurusan Ilmu Komunikasi Fakuktas Fisip, Devi Fitriani saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Senin (19/2/2018) melalui telepon menceritakan saat ini mereka masih melaksanakan KKN.

Saat berkunjung di Desa Kesambirata mereka bertemu pak Sakri.

Saat ngobrol di ketahui Sakri bersama istrinya Marnia (48) bersama kedua anaknya Gusti Agung (12) dan Rakhmat Anugra (9) tingga di dalam perkebunan di dekat kolam ikan.

Yang membuat hati tersentuhbkata Devi Sakri dan keluarhanya tinggal di pondok ukuran tidak lebih dari 2 meter persegi. Kondisinya memprihatinkan.

Bangunan beratap terpal.

Dindingnya terbuat dari bekas spanduk dan kain bekas, sementara lantainya berbahan kayu bekas. Pondok itu dibangun bertiang.

"Jadi mereka itu tidur di dalam pondok. Sementara untuk masak mereka di tanah menggunakan tungku kayu bakar," katanya, sehari-hari katanya mereka berkebun.

Devi menjelaskan, sesuai dari cerita yang ia dapat, pak Sakri tinggal di pondok dalam perkebunan itu baru lebih kurang satu minggu ini. Awalnya ia tinggal di dalam Desa.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved