Akui Pegang Bagian Dada Pasien, Perawat ini Hanya Bilang Begini Saat Minta Maaf
Chief Executive Officer National Hospital, Hans Wijaya melalui sebuah media daring berkantor di Jakarta mengonfirmasi
TRIBUNSUMSEL.COM- Warganet di Indonesia sedang dihebohkan atas beredarnya video dugaan tindak pelecehan seksual oleh oknum perawat terhadap pasien sebuah rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur bernama National Hospital.
Video tersebut beredar luas sejak Rabu (24/1/2018) kemarin, melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.
Benarkah peristiwa asusila ini?
Chief Executive Officer National Hospital, Hans Wijaya melalui sebuah media daring berkantor di Jakarta mengonfirmasi kebenaran pestiwa yang terjadi di rumah sakit swasta yang dipimpinnya.
Sebagai bentuk pertanggung jawaban, manajemen memecat oknum perawat berjenis kelamin pria tersebut.
Baca: Kepergok di Apotek Bareng Suami,Ardina Rasti Dikira Beli Test Pack,Terungkap Ini Fakta Sebenarnya
Dugaan pelecehan terjadi saat korban yang berjenis kelamin wanita dibius karena menjalani operasi.
Mengetahui dirinya dilecehkan secara seksual, korban pun menangis dan detik-detik kejadian direkam, lalu videonya dalam 2 potongan diunggah melalui akun Instagram diduga milik korban.
Baca: Sempat Misterius ! Inilah Wajah dan Sosok Istri Baru Mali Tong Tong, Terungkap Janda Anak Satu !
Dalam unggahan video tersebut, pemilik akun menyertakan keterangan (caption), "Pantaskah seorang pasien yang lemah tak berdaya mendapatkan perlakuan pelecehan seperti ini ?!."
Saat video diputar, terlihat dia menangis dan mengaku tidak bisa tidur hingga makan karena terpukul.
"Saya nggak bisa tidur, nggak bisa makan. Saya nangis. (Pukul) setengah 4 saya baru bisa tidur, itu pun nggak pules. Saya terhina," demikian dikatakan wanita berparas ayu tersebut.
Baca: Subhanallah ! Kisah Polisi Meninggal Saat Sholat Usai 1 Bulan Menikah,Mas Kawinnya Surat Ar Rahman
Lalu, di hadapan oknum perawat sekaligus terduga pelaku, korban memaksa dia mengakui perbuatannya.
"Kamu ngaku dulu, apa yang kamu perbuat. Kamu ngaku dulu. Kamu ngaku dulu depan in," ujar korban bernada keras di ranjang pasien saat tangannya masih dipasangi selang infus.