Pagi Buta Berjualan Blewah dan Semangka, Cerita Dua Kakak Beradik Ini Bikin Haru
Keduanya mengaku putus sekolah dan tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan.
Penulis: Agung Dwipayana |
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Agung Dwipayana
TRIBUNSUMSEL.COM, OGAN ILIR - Pagi pukul 06.00, Selli dan Riana sudah bergegas membuka lapak dagangan buah blewah dan semangka yang dijajakan tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
Selli (16) dan Riana (13) mengaku kakak beradik yang biasa berjualan di Jalan Desa Meranjat I Ilir, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Keduanya mengaku putus sekolah dan tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan.
"Bantu Mak dan Bak. Memang pagi-pagi tulah kami (berjualan)," ujar Selli kepada TribunSumsel.com, Jum'at (2/6/2017).
Selli mengaku sejak tamat SMP satu tahun lalu, ia tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan memilih membantu kedua orang tua berjualan sayur dan buah.
Menurut Selli, kedua orang tuanya bekerja sebagai petani dan pedagang sayur di pasar tradisional Inderalaya dan sejumlah pasar tradisional di Ogan Ilir.
"Dulu pernah ikut wong tuo ke pasar. Tapi sekarang ditemani adek jualan di sini," ungkapnya.
Adik Selli, Riana juga sama seperti kakaknya. Ia bahkan hanya tamat SD satu tahun lalu dan di usia belia sudah membantu keluarganya mencari nafkah.
Berbeda dengan kakaknya, Riana lebih banyak diam dan enggan diwawancara. Ia sibuk mencoret-coret sebuah kertas dengan spidolnya.
Namun dari raut wajah Riana, ia tampak selalu tersenyum dan tertawa.
"Untuk apo Kak difoto? Foto dio bae," kata Riana sambil menunjuk ke arah Selli.
Selli melanjutkan, ia dan adiknya berjualan mulai pagi hingga sore. Selama Ramadan, ia berjualan hingga waktu berbuka puasa.
Dari berjualan buah tersebut, dalam sehari Selli mengaku mendapat uang berkisar antara 40 ribu hingga 70 ribu rupiah.
"Dak tentu, kalu hujan biso dapet kurang dari itu," katanya