Ia ditertawai ''Primadona Kelas" saat Reuni, Tapi ketika Bertemu Suaminya Bikin Semua Terdiam

Kudengar si primadona kelas yang duduk di seberangku berkata dengan tutur bahasa yang anggun dan high

Nextshark
ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM-“Jangan nilai buku dari luarnya. Mending dapet buku komik yang sampulnya sederhana, daripada sampul bagus tapi ternyata buku kasbon.”

Begitu kata pepatah.

Namun sayang, meski kita tahu prinsip ini sejak dulu, praktiknya tetap saja susah.

Ketika bertemu dengan orang pertama kali, memberi skor terhadap penampilan orang adalah hal yang sering sulit dihindari.

Mulai dari warna baju yang tidak matching, dandanan yang menor, atau gaya bicara yang medok dan lucu sering kita jadikan bahan penilaian.

Padahal sejak dulu kita sudah tahu, menilai hanya dari penampilan sebenarnya merampas kesempatan kita mengenal pribadi seseorang yang sebenarnya.

Menilai orang dari luar adalah salah satu hal termudah di dunia.

Padahal jangan lupa, kita “diprogram” untuk mampu mengerti berbagai macam nuansa.

Tak dapat dipungkiri, saat bertemu bertemu orang lain.

Cara pertama yang paling mudah dilakukan untuk memberi penilaian adalah dengan melihat penampilannya.

Namun tak melulu penampilan menjadi faktor pribadi seseorang.

Seperti kisah satu ini yang mengajarkan agar tidak menilai seseorang dari penampilannya.

Rintik-rintik hujan di luar membasahi seluruh tubuhku hingga basah kuyup, dengan perasaan canggung aku berjalan masuk ke dalam ruangan VIP yang telah dipesan khusus untuk acara reunian SMA.

Dengan membungkukkan sedikit badan aku meminta maaf karena datang sedikit terlambat, aku duduk, mengambil serbet di atas meja makan dan menyeka air hujan yang menempel pada rambutku.

 Xiao Bei, kamu masih sama seperti jaman SMA dulu, serampangan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved