Waspada Karhutla Saat Musim Kemarau, Kini Pemprov Sumsel Gelar Siaga Banjir Saat Musim Penghujan

Oleh sebab itu, bantuan kepada korban tetap menjadi kewajiban pemerintah serta dunia usaha.

Ia mengapresiasi BUMN dan BUMD yang selama ini aktif mendukung penanganan bencana dan berharap sinergi tersebut terus diperkuat.

"Apel dan simulasi ini tidak hanya menjadi agenda rutin, melainkan ruang evaluasi bersama seluruh stakeholder penanggulangan bencana di Sumsel," katanya. 

Deru berharap kegiatan ini dapat menguji kesiapan nyata personel dan peralatan, sekaligus memperbaiki kekurangan sebelum musim penghujan mencapai puncak.

Baca juga: Seluruh Wilayah di Sumsel Masuk Musim Penghujan, BMKG Imbau Waspada Banjir dan Longsor

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hujan Lebat Landa Sumsel 7–8 Oktober 2025, Potensi Banjir dan Cuaca Ekstrem

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, Muhammad Iqbal Alisyahbana, menjelaskan bahwa apel dan simulasi ini merupakan langkah konkret untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan oleh BMKG.

"Tujuan apel dan simulasi antara lain meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan dalam mengantisipasi banjir. Meningkatkan kemampuan dan koordinasi personel dalam penanggulangan banjir. Mengoptimalkan peran masing-masing instansi agar korban jiwa dan kerugian harta dapat diminimalkan," pungkasnya.

Sebanyak 800 peserta dari lintas instansi ikut ambil bagian. Mereka berasal dari BPBD Provinsi Sumsel, SAR Palembang, Kodim 0403/Baturaja, Polres OKU Selatan, BPBD Kabupaten OKU Selatan, Muba, Pali, dan Ogan Ilir, PMI OKU Selatan, Kwarcab Pramuka, ORARI & RAPI wilayah OKU Selatan, mahasiswa dan relawan.

Selain apel, digelar pula display peralatan kesiapsiagaan banjir, dilanjutkan simulasi penyelamatan dan evakuasi korban.

Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com