Ammar Zoni Kuak Soal Kondisi di Lapas Nusakambangan, Badan Mulai Kurus usai Turun 20 Kg

Ringkasan Berita:

• Ammar Zoni mendekam di Nusakambangan, penampilannya berubah drastis lebih kurus
• Ammar Zoni membantah soal isu disiksa tahanan lain
• Ammar aktif di masjid dan pengurus kegiatan ibadah.

 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Mendekam di penjara Nusakambangan, aktor Ammar Zoni penampilan mengalami perubahan drastis.

Adapun hal tersebut terlihat dari fisik Ammar Zoni kini terlihat lebih kurus.

Hal ini sempat diakui Ammar saat dia melakukan zoom meeting dalam agenda pembacaan eksepsi pada 13 November 2025 kemarin.

"Aku udah kurus," kata Ammar Zoni melansir dari Tribunnewsbogor.com.

Saat itu, Ammar juga mengaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Setelah bebas nanti, dia mengaku akan menjadi Ammar Zoni yang dulu.

"Begitu keluar dari sini, pasti aku balik lagi ke Ammar Zoni yang dulu," katanya.

Saat awal-awal ditangkap, berat badan Ammar Zoni berada di angka 100 kilogram, namun kini telah turun ke sekitar 80 kilogram.

“Jadi memang sekarang udah agak kurus juga dia sih. Ya paling beratnya sekarang 85 atau 80an lah ya. Dulu kan dulu sampai 100 berapa itu 110 apa ya,” ujar Kuasa Hukumnya, John Mathias.

Sebelum dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, di Rutan Salemba Ammar memang sudah rajin berolahraga seperti basket hingga futsal.

Bantah Disiksa di Tahanan

Ammar Zoni mengatakan bahwa selama menjadi tahanan dirinya baik-baik saja.

Dia membantah soal adanya intimidasi yang terjadi di Lapas.

Menurutnya, di Lapas ini tidak seperti yang dipikirkan orang-orang.

“Ini enggak ada, bukan tempatnya diintimidasi atau seperti yang ada dalam pikiran kita kok, beneran. Ini tempatnya baik-baik saja,” kata Ammar dikutip dari Kompas.com.

Sempat Jadi Marbot

Selain sibuk olahraga, kata John Mathias, Ammar Zoni juga sempat aktif organisasi di masjid Rutan Salemba.

Ammar Zoni diberi kepercayaan menjadi humas di masjid Rutan Salemba tersebut.

“Lebih banyak ibadah lah karena kan banyak di masjid. Jadi kayak ngatur-atur acaranya di masjid,” ucap John Mathias.

“Ngatur pengajian, ya membereskan ya masjid ya kan. Kan namanya masjid itu kan pasti kan kalau udah pengurus kan harus di masjid itu aja ngurus-ngurusnya ya kan. Mengatur-ngatur orang tiap shalat, jadwal shalat, ya kan nanti siapa imamnya,” tutur Mathias.

(*)